Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Hal yang Belum Kita Ketahui Pasti soal Virus Corona hingga Saat Ini

Kompas.com - 31/03/2020, 06:04 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

4. Bagaimana penyebaran melalui anak-anak?

Anak-anak dapat tertular virus corona. Namun, sebagian besar dari mereka mengalami gejala ringan dengan tingkat kematian relatif rendah dibandingkan kelompok usia lainnya. 

Anak-anak pun menjadi penyebar super dari penyakit, sebagian karena mereka melakukan kontak dengan banyak orang (misalnya karena bermain di taman).

Oleh karena itu, dengan membawa virus ini, tidak jelas sejauh mana mereka dapat menyebarkannya.

5. Dari mana datangnya virus?

Virus ini bermula dari Wuhan, China dan pertama kali diidentifikasi pada akhir Desember 2019 lalu. 

Virus yang kemudian disebut sebagai SARS-CoV-2 diketahui berhubungan dengan virus yang menginfeksi kelelawar. 

Namun, virus diperkirakan ditularkan dari kelelawar ke spesies hewan misterius yang kemudian menularkannya kepada manusia.

Spesies perantara tersebut masih belum diketahui dan disebut dapat menjadi sumber infeksi lebih lanjut.

Baca juga: Memahami Potensi Risiko Penularan Virus Corona di Transportasi Umum

6. Apakah kasus akan mereda saat musim panas?

Batuk dan flu adalah penyakit yang umum terjadi saat musim dingin daripada musim panas. Namun, belum diketahui apakah cuaca yang lebih hangat berpengaruh terhadap penyebaran virus ini.

Jika ada penurunan besar wabah virus corona selama musim panas nanti, ada probabilitas lonjakan saat musim dingin.

7. Mengapa beberapa orang mengalami gejala lebih parah?

Covid-19 adalah infeksi ringan bagi sebagian besar orang. Sementara, sekitar 20 persen pasien mengalami infeksi yang lebih parah. Mengapa?

Kondisi sistem imun seseorang mungkin menjadi sebagian masalahnya. Akan tetapi, ada faktor genetik yang juga berpengaruh. 

Memahami faktor-faktor ini dapat mencegah orang-orang untuk mengalami gejala infeksi yang lebih parah.

8. Berapa lama imunitas bertahan?

Ada banyak spekulasi dengan bukti yang sedikit dan menunjukkan seberapa lama imunitas dapat bekerja pada virus ini.

Pasien membangun respons imun jika mereka berhasil melawan virus. Namun, karena penyakit ini baru muncul selama beberapa bulan, belum ada data jangka panjang yang dapat dirujuk.

Kabar pasien yang terinfeksi dua kali menjadi pertanyaan tentang imunitas itu sendiri. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Tren
Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Tren
Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Tren
Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Tren
Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Tren
Mengenal Robot Gaban 'Segede Gaban', Sebesar Apa Bentuknya?

Mengenal Robot Gaban "Segede Gaban", Sebesar Apa Bentuknya?

Tren
Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Tren
Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Tren
Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Tren
Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Tren
Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Tren
Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Tren
Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Tren
Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com