Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rajin Berjemur, Benarkah Sinar UV Bisa Bunuh Virus Corona?

Kompas.com - 30/03/2020, 09:00 WIB
Virdita Rizki Ratriani

Penulis

KOMPAS.com - Hanya ada satu jenis UV yang andal dapat menonaktifkan Covid-19 - dan ini sangat berbahaya.

Dan Arnold, bekerja untuk UV Light Technology. UV Light Technology sebuah perusahaan yang menyediakan peralatan desinfektan untuk rumah sakit, perusahaan farmasi dan produsen makanan di seluruh Inggris.

Di tengah kecemasan global tentang wabah Covid-19, gagasan tentang mendisinfeksi kulit, pakaian, atau benda lain dengan sinar UV menjadi populer. 

Di Thailand, sebuah perguruan tinggi dilaporkan telah membangun terowongan UV yang dapat dilalui oleh para siswa untuk mendisinfeksi diri mereka sendiri.

Jadi, apakah ini cara yang baik untuk melindungi diri Anda dari Covid-19? Dan apakah benar sinar matahari bisa membunuh virus corona, seperti yang dilaporkan beberapa media sosial?

Singkatnya, tidak. Berikut penjelasannya. 

Baca juga: UPDATE 29 Maret: 64 Pasien Covid-19 Dinyatakan Sembuh

Sinar berbahaya

Sinar matahari mengandung tiga jenis UV.

Pertama ada UVA, yang membentuk sebagian besar radiasi yang mencapai permukaan bumi.

Sinair ini mampu menembus jauh ke dalam kulit dan dianggap bertanggung jawab atas 80 persen penuaan kulit, dari keriput hingga bintik-bintik penuaan.

Selanjutnya ada UVB, yang dapat merusak DNA di kulit kita, menyebabkan kulit terbakar dan akhirnya kanker kulit (baru-baru ini para ilmuwan telah menemukan bahwa UVA juga dapat melakukan ini).

Keduanya cukup dikenal, dan dapat diblokir oleh sunblock yang paling baik.

Selanjutnya, ada juga tipe ketiga yakni UVC. Bagian spektrum yang relatif tidak jelas ini terdiri dari panjang gelombang cahaya yang lebih pendek dan lebih energik.

Sinar ini dapat menghancurkan bahan genetik baik pada manusia atau partikel virus. Untungnya, sebagian besar dari kita tidak mungkin pernah bertemu dengan sinar UVC lantaran telah disaring oleh ozon di atmosfer jauh sebelum mencapai kulit manusia.

Para ilmuwan menemukan bahwa mereka dapat memanfaatkan UVC untuk membunuh mikroorganisme.

Baca juga: Ingin Turunkan Risiko Terinfeksi Virus Corona? Ini Cara Jaga Kualitas Udara di Ruangan

 

Sejak ditemukan pada 1878, UVC yang diproduksi secara artifisial telah menjadi metode pokok sterilisasi yang digunakan di rumah sakit, pesawat terbang, kantor, dan pabrik setiap hari.

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com