Tetapi, beban tanggung jawab ini mungkin terlalu berat bagi sebagian pekerja medis.
Seorang perawat berusia 49 tahun yang menangani pasien Covid-19 di Provinsi Venesia bunuh diri minggu lalu dan diikuti oleh perawat berusia 34 tahun di Monza, Milan.
Menurut Federasi Perawat Nasional (FNOPI), perawat tersebut dicekam rasa bersalah karena kemungkinan telah menyebarkan infeksi setelah dites positif virus corona.
Baca juga: Seekor Kucing di Belgia Ditemukan Terinfeksi Virus Corona
Seorang piskolog sekaligus anggota Masyarakat Psikolog Darurat Italia (SIPEM) Ivan Giacomel mengatakan, dokter dan perawat yang tak memiliki pengalaman sebelumnya dalam menangani kondisi kritis berpotensi menghadapi efek paling besar dengan dampak buruk pada kesejahteraan psikologis.
"Banyak yang bergantung pada seberapa kuat individu itu, tetapi banyak dari mereka dibiarkan merasa tertutup dan tak berdaya," kata Giacomel.
"Mereka dilemparkan ke dalam situasi yang di dalamnya banyak orang sekarat di antara mereka dan hal itu belum pernah terjadi sebelumnya dalam sistem kami," lanjut dia.
Stres diperparah oleh isolasi dari keluarga dan teman-teman mereka karena khawatir tertular virus.
Saat ini, menurut Giacomel, hal yang mereka butuhkan hanyalah pelukan.
Giacomel membandingkan situasi saat ini dengan zona perang dan meramalkan bahwa dampak jangka panjang akan mencakup gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
Baca juga: Negara Mana Saja yang Belum Melaporkan Kasus Positif Virus Corona?
Sejumlah organisasi, termasuk SIPEM dan Soleterre NGO menawarkan dukungan psikologis gratis untuk tenaga medis dan sukarelawan dengan gejala yang dapat memengaruhi kemampuan pengambilan keputusan.
Kepala FNOPI Giancarlo Cicolini mengatakan, krisis ini telah menghatam para perawat, terutama karena kekurangan staf.
Menurut statistik yang disediakan oleh organisasi, rasio Italia 5,5 perawat setiap 1.000 penduduk, jauh di bawah rata-rata Uni Eropa yaitu 8,9.
"Ada perawat yang belum beristirahat dengan benar dalam beberapa minggu. Semua negara yang bersiap untuk lonjakan kasus coronavirus harus menarik sumber daya manusia untuk menghindari kasus serupa," kata Cicolini.
Baca juga: 5 Hal Baik di Tengah Pandemi Virus Corona