Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Virus Corona di Dunia: 378.287 Orang Terinfeksi, 100.958 Sembuh, 16.497 Meninggal Dunia

Kompas.com - 24/03/2020, 07:24 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wabah virus corona jenis baru penyebab Covid-19 masih menjadi keresahan di dunia.

Jumlah kasus terinfeksi, angka kematian, hingga pasien sembuh masih terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

Hingga kini, lebih dari 160 negara telah melaporkan temuan kasus positif Covid-19.

Mengutip data real-time dari John Hopkins University per Selasa (24/3/2020) pagi, jumlah total kasus infeksi virus corona Covid-19 di dunia telah mencapai 378.287 kasus.

Dari jumlah tersebut, 16.497 pasien atau sebesar 4,36 persen dari total kasus dinyatakan meninggal dunia.

Sementara, 100.958 pasien di antaranya atau sekitar 26,69 persen dari total kasus dinyatakan sembuh.

Jumlah kasus terbanyak masih terdapat di China, disusul Italia, Amerika Serikat, dan Spanyol.

Meski demikian, jumlah pasien sembuh di China cukup tinggi. Dari 81.496 kasus yang dilaporkan, 72.819 pasien telah dinyatakan sembuh.

Sementara, dari jumlah kematian, tercatat 3.274 kasus. Jumlah ini telah dilampaui oleh Italia dengan 6.077 kasus kematian yang dilaporkan.

Baca juga: [POPULER TREN] Mengenal Herd Immunity dan Virus Corona | Pengumuman Hasil SKD CPNS

Berikut adalah perkembangan terbaru dari beberapa negara terkait dengan infeksi virus corona ini:

Indonesia

Suasana Terminal Kedatangan Internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Jumat (20/3/2020). Sebanyak 181.053 orang penumpang rute internasional tercatat tiba di bandara tersebut pada periode 1-19 Maret 2020, atau mengalami penurunan 40,2 persen jika dibandingkan catatan periode yang sama pada tahun 2019 yaitu sebesar 302.914 orang penumpang.ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF Suasana Terminal Kedatangan Internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Jumat (20/3/2020). Sebanyak 181.053 orang penumpang rute internasional tercatat tiba di bandara tersebut pada periode 1-19 Maret 2020, atau mengalami penurunan 40,2 persen jika dibandingkan catatan periode yang sama pada tahun 2019 yaitu sebesar 302.914 orang penumpang.
Jumlah infeksi virus corona di Indonesia dilaporkan terus bertambah dalam beberapa hari terakhir.

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana per Senin (23/3/2020) pukul 13.00 WIB, ada 579 kasus infeksi Covid-19 yang telah dilaporkan di Indonesia.

Dari jumlah tersebut, 30 pasien dinyatakan sembuh dan 49 orang meninggal dunia.

Kini, kasus-kasus virus corona ini telah tersebar di setidaknya 22 provinsi di Indonesia, yaitu:

  1. Bali
  2. Banten
  3. DIY
  4. DKI Jakarta
  5. Jambi
  6. Jawa Barat
  7. Jawa Tengah
  8. Jawa Timur
  9. Kalimantan Barat
  10. Kalimantan Timur
  11. Kalimantan Tengah
  12. Kalimantan Selatan
  13. Kepulauan Riau
  14. Sulawesi Utara
  15. Sumatera Utara
  16. Sulawesi Tenggara
  17. Sulawesi Selatan
  18. Lampung
  19. Riau 
  20. Maluku Utara
  21. Maluku
  22. Papua

Baca juga: Bertambah Lagi, Total 44 Kasus Hoaks Terkait Virus Corona di Indonesia

Amerika Serikat

Turis masih berjalan di sepanjang jalan menuju pantai di Miami Beach di South Beach, Florida, AS, 19 Maret 2020.  EPA-EFE/CRISTOBAL HERRERACRISTOBAL HERRERA Turis masih berjalan di sepanjang jalan menuju pantai di Miami Beach di South Beach, Florida, AS, 19 Maret 2020. EPA-EFE/CRISTOBAL HERRERA
Pejabat berwenang di bidang kesehatan AS melaporkan, ada lebih dari 100 kematian yang berhubungan dengan virus corona dalam satu hari untuk pertama kalinya sejak wabah terjadi.

Jumlah ini menambah total kematian di seluruh wilayah AS menjadi 533 orang.

Kematian terbanyak terjadi di New York, yaitu 158 kasus.

Terbaru, Wakil Presiden Mike Pence dalam sebuah konferensi pers di Gedung Putih pada Senin (23/3/2020) mengatakan, 313.000 tes corona telah dilakukan dan lebih dari 41.000 orang dinyatakan positif. 

Per Selasa (24/3/2020), total jumlah kasus di AS telah mencapai 43.214 kasus, dengan 552 kematian, dan 0 pasien yang telah dinyatakan sembuh.

Baca juga: Ketika Amerika Serikat Kewalahan Hadapi Serangan Virus Corona

Inggris

Seorang pembelanja berjalan melewati rak-rak makanan kosong di tengah pandemi coronavirus COVID-19 yang baru, di Manchester, Inggris utara pada 20 Maret 2020. AFP/Oli SCARFF Seorang pembelanja berjalan melewati rak-rak makanan kosong di tengah pandemi coronavirus COVID-19 yang baru, di Manchester, Inggris utara pada 20 Maret 2020.
Melansir CNN, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah memerintahkan penutupan wilayah atau lockdown untuk mengendalikan penyebaran virus corona.

Boris mengatakan, virus ini merupakan ancaman terbesar yang dihadapi Inggris dalam beberapa dekade terakhir.

Ia juga mengimbau seluruh penduduk untuk tinggal di rumah dalam rangka menekan pertumbuhan Covid-19 dan melindungi sistem layanan kesehatan.

"Tanpa upaya besar secara nasional untuk menahan pertumbuhan virus, akan terjadi momen dimana layanan kesehatan di dunia tidak mampu bertahan karena sumberdaya sudah tidak cukup," kata Johnson. 

Orang-orang diperbolehkan meninggalkan rumah untuk keperluan terbatas, yaitu:

  • Belanja kebutuhan dasar
  • Melakukan satu jenis olahraga tiap harinya seperti berlari, berjalan, atau bersepeda
  • Urusan kesehatan, baik untuk menyediakan layanan kesehatan atau membantu orang yang rentan
  • Pergi dan pulang dari bekerja, tetapi dibatasi untuk pekerjaan yang tidak dapat dikerjakan di rumah

Per Selasa (24/3/2020) pagi, jumlah kasus di Inggris telah mencapai 6.276 kasus dengan 336 kematian dan 140 pasien telah dinyatakan sembuh.

Baca juga: Social Distancing Diabaikan Rakyatnya, Inggris Langsung Terapkan Lockdown 3 Minggu

KOMPAS.com/AKbar Bhayu Tamtomo Serial Infografik Virus Corona: Daftar Media Edukasi dan Informasi soal Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com