Menurut salah satu saksi mata, mobil yang dikendarai Nike tiba-tiba oleng ke kiri membentur bak sampah dan pagar tembok. Suaranya membentur keras.
Baca juga: Mengenang Profesor Drum Neil Peart...
Nike Ardila meraih puncak kesuksesan melalui jalan panjang.
Pada 1986, dia meraih juara harapan I Lomba Nyanyi Radio Ganesha saat masih duduk di kelas IV SD. Tahun itu pula ia menjadi juara menyanyi Lagu Pilihanku TVRI.
Meski sudah masuk rekaman pada usia 11 tahun, nama Nike belum populer.
Barulah pada 1989, nama Nike mulai diperhitungkan. Yaitu setelah album lagunya Seberkas Sinar meledak di pasaran, dengan jumlah yang terjual 200.000 kaset.
Tahun berikutnya, album berjudul Bintang Kehidupan, laku terjual 400.000 kaset.
Lagu-lagu yang dinyanyikan Nike Ardila, umumnya hasil ciptaan Deddy Dores, seperti Sandiwara Cinta yang sering ditayangkan televisi.
Tak hanya penyanyi hebat, Nike juga pemain film. Dia memerankan seorang gadis kampung di serial None yang diputar di TPI setiap Selasa malam kala itu.
Sebagai seniman, Nike mau saja menyelesaikan make up walau baru bangun tidur. Dia dikatakan Putu Wijaya memiliki disiplin yang tinggi.
Baca juga: Mengenang Marie Fredriksson, Vokalis Roxette Sekaligus Survivor Kanker Otak
Dikutip Harian Kompas (23/3/1995), sepeninggal Nike, lagu-lagunya membahana di seluruh penjuru ibu kota selama dua hari.
Meninggalnya Nike di usia yang masih muda telah disebut-sebut mewakili kesedihan abadi.
Para pedagang kaki lima di Tanah Abang, Jakarta Pusat salah satunya.
Mereka memperdengarkan lagu penyanyi slow rock itu sekeras-kerasnya di tengah lalu lalang manusia yang berjubel.
Tapi di beberapa toko di Jakarta album-album Nike justru mulai langka. Kasetnya laku keras.