Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Chloroquine Phosphate Disebut Efektif untuk Pengobatan Covid-19

Kompas.com - 18/03/2020, 12:02 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah pesan suara yang berisi informasi terkait obat anti-malaria chloroquine phosphate yang diklaim dapat menyembuhkan virus corona jenis baru atau penyakit Covid-19 beredar di Nigeria pada Senin (9/3/2020).

Diketahui sejak akhir Desember 2019, dunia tengah dilanda pandemi Covid-19 yang saat ini telah menginfeksi lebih dari 150 negara di dunia.

Setelah muncul pesan itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa narasi tersebut menyesatkan.

Baca juga: [HOAKS] Presiden Jokowi Terapkan Karantina Parsial

Narasi yang beredar

Dilansir dari AFP, dalam pesan suara WhatsApp yang beredar di Nigeria, terdengar seorang pria berbicara Bahasa Inggris dengan aksen Nigeria, menyampaikan ringkasan dari video Perancis yang ditontonya.

Ia mengklaim dokter Perancis dan China telah merilis obat untuk mengatasi virus corona.

Dan solusi tersebut merupakan chloroquine yang umum digunakan untuk menyembuhkan penyakit malaria dan demam di Afrika.

Selain itu, oknum juga menyebutkan, para dokter merekomendasikan untuk mengonsumsi 500 mg chloroquine phosphate selama delapan hari.

Tidak hanya penjelasan melalui pesan suara, informasi juga dilengkapi dengan foto sekotak tablet chloroquine phosphate.

Oknum itu juga mengungkapkan, chloroquine telah terbukti menjadi obat virus corona.

"Chloroquine mampu melawan dan mengalahkan virus corona. Bergegaslah ke apotek dan dapatkan chloroquine, karena tidak ada yang tahu kapan ada orang yang terkontaminasi virus corona," ujar oknum itu.

Ia menjelaskan, pengobatan harus delapan hari dengan mengonsumsi 500 mg chloroquine dan pasien akan sepenuhnya sembuh dari infeksi virus corona.

Baca juga: Update Virus Corona di Seluruh Dunia: Tembus 152 Negara, 80.840 Sembuh, 7.905 Meninggal

Penjelasan AFP

Menurut penjelasan dari AFP, chloroquine atau obat anti-malaria telah dilarang di Nigeria sejak 2005 setelah Badan Organisasi Dunia (WHO) memperingatkan kegagalan pengobatan yang tinggi dan resistensi obat di beberapa bagian negara.

Diketahui, penggunaan chloroquine masih digunakan di Afrika Selatan, tetapi tidak direkomendasikan sebagai pengobatan utama untuk malaria karena resistensi yang tinggi.

Kepala Perawatan Klinis dalam Program Keadaan Darurat WHO, Janet Diaz mengatakan, hingga saat ini belum ada bukti jika chloroquine efektif untuk mengobati virus corona.

"Untuk chloroquine, tidak ada bukti bahwa itu merupakan pengobatan yang efektif untuk saat ini," ujar Diaz dalam sebuah konferensi pers pada 20 Februari 2020.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com