Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Warga Italia Membangun Semangat Lawan Corona, Nyanyikan "Canto Della Verbena"...

Kompas.com - 16/03/2020, 17:03 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di tengah status lockdown yang diberlakukan secara nasional di Italia, para warganya berinisiatif untuk membangun semangat dan keyakinan bahwa wabah virus corona penyebab Covid-19 itu akan segera berakhir.

Berbagai cara dilakukan oleh masyarakat Italia, mulai dari membentangkan spanduk dengan kalimat-kalimat yang memotivasi, memainkan alat musik, hingga bernyanyi.

Semua itu mereka lakukan dari balkon rumah mereka masing-masing, mengingat akses untuk keluar dan bepergian dari rumah sangat kecil.

Rekaman video saat sejumlah penduduk Siena bernyanyi dari balkon rumah tersebar di media sosial Twitter dan menjadi viral.

Baca juga: SERIAL INFOGRAFIK VIRUS CORONA: Bagaimana Virus Corona Menyebar?

Salah satunya diunggah oleh akun @SARS_COVID19.

Melansir pemberitaan The Guardian, Sabtu (14/3/2020), pekan ini masyarakat di Italia diketahui bernyanyi, menari, atau memainkan alat musik dari balkon atau jendela rumah mereka.

Mereka melakukan ini sebagai upaya memompa semangat satu sama lain.

Warga yang melakukan ini adalah penduduk bagian selatan di Kota Salerno dan Naples hingga wilayah di bagian utara, seperti Palermo dan Turin.

Video yang beredar di Twitter diketahui terjadi di Kota Siena, tepatnya di Tuscany.

Terlihat para penghuni menyanyikan lagu "Canto della Verbena" yang mengisahkan kota mereka.

Salah satu liriknya berbunyi Hiduplah Siena kami!.

Baca juga: Wilayah di Indonesia yang Tetapkan Status KLB Virus Corona

Lagu lawas yang berasal dari era '90-an itu mendadak banyak diperbincangkan di media sosial.

Pada salah satu bagian liriknya berbunyi:

Ceritakan padaku apa yang membuat kita merasa bersama, bahkan ketika kami terpisah.

Di salah satu distrik di Roma, sekelompok masyarakat yang bertetangga menghibur satu sama lain dengan membawakan lagu "Volare".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com