Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Warga Italia Membangun Semangat Lawan Corona, Nyanyikan "Canto Della Verbena"...

KOMPAS.com - Di tengah status lockdown yang diberlakukan secara nasional di Italia, para warganya berinisiatif untuk membangun semangat dan keyakinan bahwa wabah virus corona penyebab Covid-19 itu akan segera berakhir.

Berbagai cara dilakukan oleh masyarakat Italia, mulai dari membentangkan spanduk dengan kalimat-kalimat yang memotivasi, memainkan alat musik, hingga bernyanyi.

Semua itu mereka lakukan dari balkon rumah mereka masing-masing, mengingat akses untuk keluar dan bepergian dari rumah sangat kecil.

Rekaman video saat sejumlah penduduk Siena bernyanyi dari balkon rumah tersebar di media sosial Twitter dan menjadi viral.

Salah satunya diunggah oleh akun @SARS_COVID19.

Mereka melakukan ini sebagai upaya memompa semangat satu sama lain.

Warga yang melakukan ini adalah penduduk bagian selatan di Kota Salerno dan Naples hingga wilayah di bagian utara, seperti Palermo dan Turin.

Video yang beredar di Twitter diketahui terjadi di Kota Siena, tepatnya di Tuscany.

Terlihat para penghuni menyanyikan lagu "Canto della Verbena" yang mengisahkan kota mereka.

Salah satu liriknya berbunyi Hiduplah Siena kami!.

Lagu lawas yang berasal dari era '90-an itu mendadak banyak diperbincangkan di media sosial.

Pada salah satu bagian liriknya berbunyi:

Ceritakan padaku apa yang membuat kita merasa bersama, bahkan ketika kami terpisah.

Di salah satu distrik di Roma, sekelompok masyarakat yang bertetangga menghibur satu sama lain dengan membawakan lagu "Volare".

Kegiatan ini bisa berlangsung setelah ada seruan di media sosial untuk bergabung bersama dengan masyarakat lainnya berdiri di balkon rumah dan menyanyikan lagu tersebut.

Salah seorang warga, Matteo Colombi, mengaku telah merespons undangan melalui media sosial yang ditujukan kepada semua orang yang dapat memainkan alat musik untuk menuju ke jendela dan memainkannya di sana.

"Di apartemen yang ada di depan saya, suami istri bersama seorang anak terlihat. Anak itu digendong oleh ibunya saat sang ayah memainkan mainan musik anak-anak. Mereka melambaikan tangan kepada saya. Saya pun membalasnya meski belum pernah bertemu sebelumnya," kata Colombi.

Tak lama setelah itu, ia mendengar ada suara yang dihasilkan oleh alat dapur dan membentuk sebuah ritme tertentu.

Ternyata suara itu berasal dari dua orang wanita tua yang ingin menunjukkan cintanya terhadap kota ini.

"Saya mengambil dua panci dan mengikuti irama yang mereka mainkan. Namun, tidak lama kami berpamitan untuk menutup jendela karena udara terlalu dingin," ujar dia.

Kisah lain datang dari Claudia Bucchini dan Andrea Zucco.

Keduanya adalah pelatih musik di Sekolah Musik Fiesole. Bucchini dan Zucco juga turut tampil melalui balkon rumah mereka.

Membangkitkan semangat seperti ini sebelumnya juga pernah dilakukan masyarakat Wuhan saat wilayahnya ditutup akibat penyebaran virus corona yang sangat tinggi.

Mereka meneriakkan "Jiayou Wuhan!", yang berarti "Semangat Wuhan!", dari balkon rumahnya masing-masing.

Peristiwa itu direkam dan kemudian dengan cepat menyebar ke penjuru dunia dan membangkitkan semangat bahwa masa sulit ini akan segera berakhir dan dapat diatasi bersama-sama.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/16/170300665/cara-warga-italia-membangun-semangat-lawan-corona-nyanyikan-canto-della

Terkini Lainnya

Singapore Airlines Bayar Ganti Rugi Penumpang Rp 42 Juta karena Kursi Pesawat Tak Bisa Direbahkan

Singapore Airlines Bayar Ganti Rugi Penumpang Rp 42 Juta karena Kursi Pesawat Tak Bisa Direbahkan

Tren
Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Tren
Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Tren
Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Tren
Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Tren
Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke