Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Positif Corona dengan Riwayat Kunjungan ke Indonesia

Kompas.com - 02/03/2020, 12:43 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sebelumnya, WNA remaja usia 17 tahun tersebut diketahui memiliki riwayat perjalanan ke Indonesia.

Pada 6 Februari 2020, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Wiendra Waworuntu menyebutkan, kemungkinan WNA itu terkena virus bukan saat berada di Indonesia.

Alasannya, saat masuk di Indonesia WNA itu belum terpantau menunjukkan gejala apa pun sehingga tidak menjalani masa inkubasi sebagaimana yang distandarkan oleh Pemerintah berdasarkan anjuran WHO.

Baca juga: WN Kanada di Malaysia Diduga Terinfeksi Virus Corona dari Indonesia, Kemenkes: Negatif

3. WN China

Seorang warga negara China dinyatakan terinfeksi virus corona. Hasil ini diketahui 9 hari setelah mengunjungi Bali, Indonesia.

Saat itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Ketut Suarjaya belum bisa memastikan apakah WNA China ini tertular virus saat ada di Indonesia atau saat sudah tiba di negaranya.

"Kalau dilihat secara runut, dia kembalinya sekitar 9 hari sebelum terpapar. Jadi bebrapa kemungkinan bisa memang dia setelah sampai China terpapar. Itu kan memang kondisi China sedang outbreak," kata dia, 13 Februari 2020.

Setelah mengetahui informasi itu, Dinkes Bali langsung melakukan pelacakan hotel tempat WNA itu menginap dan siapa saja orang yang telah menjalin kontak dengannya.

Baca juga: Turis China Positif Corona Setelah dari Bali, Ini yang Dilakukan Dinkes

4. WN Singapura

Kasus WNA yang terinfeksi corona setelah mengunjungi Indonesia lainnya adalah seorang warga Singapura (37).

Ia dinyatakan positif terinfeksi virus corona meskipun tidak memiliki riwayat perjalanan ke China sebagai negara dengan risiko penularan tinggi.

Namun, WNA ini dilaporkan baru saja melakukan perjalanan ke Indonesia, lebih tepatnya ke Batam.

Informasi itu dirilis situs gov.sg, Minggu (1/3/2020).

Kasus infeksi ini merupakan yang ke 103 di Singapura dan ditemukan memiliki kaitan dengan kasus nomor 101 dan 93.

5. WN Myanmar di Singapura

Seorang WN Myanmar terdeteksi positif virus corona saat berada di Singapura.

Ia adalah perempuan berusia 25 tahun yang juga diketahui tidak memiliki riwayat perjalanan ke China, tetapi baru berkunjung ke Batam, Indonesia.

Ia adalah pekerja domestik asing yang bekerja pada WN Singapura yang juga terinfeksi virus corona dengan nomor 103.

Baca juga: Dua Kasus Baru Corona Covid-19 di Singapura, Pasien Punya Riwayat Perjalanan ke Batam

(Sumber: Kompas.com/Penulis: Imam Rosidin, Dian Erika Nugraheny, Fitria Chusna Farisa, Nur Rohmi Aida, Vina Fadhrotul Mukaromah | Editor: Abba Gabrillin, Diamanty Meiliana, Bayu Galih, Inggried Dwi Wedhaswary)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com