Pembatalan tersebut dilakukan di 23 kota dari 31 provinsi di Iran, termasuk Teheran, Qom, dan Mashhad.
Menteri Kesehatan, Saeed Namaki, mengatakan, para pengunjung tempat-tempat suci ini harus "berdoa dan pergi."
"Berkumpul tidak diizinkan di dalam tempat-tempat suci," kata dia.
Tak hanya menginfeksi warga sipil Iran, sejumlah pejabat pemerintah juga dilaporkan terinfeksi, bahkan di antaranya ada yang meninggal.
Tercatat, tujuh pejabat Iran, baik di pusat maupun daerah yang terinfeksi virus corona.
Dua di antaranya merupakan orang penting di Iran. Mereka dalah Iraj Harirchi, Wakil Menteri Kesehatan yang dinyatakan positif pada Selasa (25/2/2020).
Sebelumnya, Harirchi sempat menghadiri konferensi pers yang membantah adanya 50 pasien virus corona yang meninggal dunia.
Wakil Presiden Iran untuk urusan wanita dan keluarga Masoumeh Ebtekar juga dilaporkan telah terinfeksi virus corona pada Kamis (27/2/2020).
Empat pejabat lainnya adalah anggota parlemen Iran Mojtabi Zolnour dan Mahmoud Sadeghi, mantan Duta Besar Iran untuk Vatikan dan Mesir Hadi Khosroshahi, Walio Kta Distrik Teheran Morteza Rahmanzadeh, dan kepala manajemen virus corona di Qom, Mohamad Rez Ghadir.
Baca juga: Virus Corona di Italia, Iran, dan Korea Selatan: Angka Kematian Bertambah hingga Karantina Warga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.