Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penyebaran Virus Corona, Iran Tiadakan Shalat Jumat di 23 Kota

Kompas.com - 28/02/2020, 13:30 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jumlah kasus virus corona Covid-19 masih terus bertambah di berbagai belahan dunia. Iran menjadi salah satu negara di luar daratan China yang mengalami peningkatan jumlah kasus secara signifikan.

Melansir Reuters, hingga Kamis (27/2/2020), jumlah kematian yang disebabkan akibat virus ini di Iran telah meningkat menjadi 26 kematian.

Jumlah ini menjadi yang tertinggi di luar daratan China. Sementara, jumlah orang yang terinfeksi di Iran telah mencapai 245 kasus, termasuk beberapa pejabat senior di negara tersebut.

Wabah ini juga mendorong pihak berwenang untuk membatalkan Sholat Jumat di 23 ibu kota dari 31 provinsi di Iran, termasuk Teheran dan kota-kota suci seperti Qom dan Mashhad, serta beberapa daerah lain yang terinfeksi. 

Iran juga telah memberlakukan sejumlah pembatasan akses untuk tempat-tempat suci seperti Qom dan Mashhad.

Menteri Kesehatan, Saeed Namaki, juga menambahkan bahwa para pengunjung tempat-tempat suci ini harus "berdoa dan pergi."

"Berkumpul tidak diizinkan di dalam tempat-tempat suci," tambahnya.

Media negara Iran, IRNA, melaporkan bahwa Iran telah melarang warga China untuk masuk ke negaranya. 

Baca juga: Deretan Pejabat Iran yang Terinfeksi Virus Corona

Pejabat di Iran terinfeksi virus corona

Beberapa tokoh publik juga terinfeksi, termasuk Wakil Presiden untuk Urusan Perempuan dan Keluarga, Masoumeh Ebtekar, dan Menteri Deputi Kesehatan, Iraj Harirchi. 

Kasus Ebtekar disebut tergolong ringan. Ia juga belum dibawa ke rumah sakit tertentu.

"Dalam 24 jam terakhir, kami telah mengonfirmasi 26 kasus baru. Total kematian juga telah mencapai 26 kasus," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianush Jahanpur, sebagaimana ditayangkan dalam stasiun TV negara. 

Ia juga mengimbau kepada warga Iran untuk menghindari "perjalanan-perjalanan tidak perlu di dalam negara".

Pihak yang berwenang di Iran mengatakan bahwa ratusan orang yang awalnya diduga terkena virus telah diuji dan hasilnya menunjukkan negatif. Mereka juga telah dikeluarkan dari rumah sakit.

Baca juga: Infeksi Meluas, Wakil Presiden Iran Masoumeh Ebtekar Positif Corona

Menurut Pemerintah Iran, termasuk Presiden Hassan Rouhani, Iran belum memiliki rencana untuk mengarantina kota atau distrik tertentu, terlepas dari peningkatan tajam pada jumlah kasus di Iran dalam waktu yang singkat.

Pemerintah juga memperpanjang libur universitas dan bioskop. Selain itu, juga diberlakukan pelarangan sementara untuk acara-acara budaya, olahraga, dan konferensi. 

Tingkat kematian di antara kasus-kasus yang telah dikonfirmasi adalah sekitar 10 persen di Iran. Persentase tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata kematian di wilayah lain di dunia, yaitu sekitar 3 persen.

Sebelumnya, Iran mengumumkan infeksi dan kematian pertama akibat virus corona Covid-19 pada 19 Februari lalu. 

Baca juga: Korban Meninggal karena Virus Corona di Iran Bertambah Empat, Total Ada 19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com