Pada periode-periode selanjutnya, Muhyiddin menempati pos kabinet pemerintah, yaitu Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri Perdagangan Dalam Negeri dan Urusan Konsumen, Menteri Pertanian dan Industri, dan Menteri Internasional Perdagangan dan Industri.
Pada masa kepimimpinan Najib Razak, ia sempat menempati jabatan sebagai Menteri Pendidikan.
Baca juga: Bukan Mahathir Mohamad, Bukan Anwar Ibrahim, Ini PM Malaysia Selanjutnya
Salah satu kebijakan Muhyiddin adalah mengakhiri penggunaan bahasa Inggris untuk mengajar Matematika dan Sains, seperti diberitakan oleh The Guardian (10/7/2009).
Menurutnya, Sains dan Matematika perlu diajarkan dalam bahasa yang mudah dipahami oleh siswa, yaitu Bahasa Melayu di sekolah nasional, Bahasa Mandarin di sekolah China, dan Tamil di sekolah Tamil.
Masih di masa pemerintahan Najib, Muhyiddin bahkan diangkat menjadi Wakil Perdana Menteri Malaysia selama 6 tahun (2009-2015), dilansir dari Nikkei Asian Review (29/2/2020)
Namun, ia diberhentikan tak lama setelah secara terbuka meminta Najib menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dengan dana perusahaan pengelola investasi dana negara 1 Malaysia Development Berhad (1MDB).
Setelah pemecatan itu, ia keluar dari UMNO dan membentuk Partai Bersatu bersama dengan Mahathir.
Kemenangan dalam pemilu 2018 mengantarkannya sebagai Menteri Dalam Negeri Malaysia, di bawah pemerintahan Mahathir yang bertanggung jawab atas keamanan dalam negeri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.