Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Agnes Setyowati
Akademisi

Dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Pakuan, Bogor, Jawa Barat. Meraih gelar doktor Ilmu Susastra dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. Aktif sebagai tim redaksi Jurnal Wahana FISIB Universitas Pakuan, Ketua Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) Komisariat  Bogor, dan anggota Manassa (Masyarakat Pernaskahan Nusantara). Meminati penelitian di bidang representasi identitas dan kajian budaya.

Pemimpin Seperti Apa yang Kita Cari?

Kompas.com - 27/02/2020, 15:25 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti mendengar dua istilah leadership (jiwa kepemimpinan) dan leader (pemimpin), khususnya di ranah akademik, politik, atau suatu organisasi.

Namun, apakah sebenarnya makna keduanya dalam konteks yang lebih mendalam?

Sebagai makhluk sosial, manusia banyak berinteraksi dan berkaitan dengan orang lain karena secara alamiah manusia membutuhkan bantuan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu karena.

Alfred North Whitehead mengatakan, “Tidak ada satu orang pun yang meraih keberhasilan tanpa melibatkan bantuan dari orang-orang lain”.

Demi tercapainya tujuan individu maupun kolektif manusia tidak boleh mengesampingkan keharmonisan hubungan antar sesama manusia karena setiap manusia memiliki peran dan kontribusinya masing-masing dalam suatu pencapaian.

Leadership

Sehingga, yang harus ditekankan adalah kita harus mengembangkan kualitas diri untuk memelihara hubungan tersebut, salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas kepemimpinan (leadership).

Pada dasarnya setiap manusia memiliki jiwa kepemimpinan dan potensi untuk menjadi pemimpin baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain.

Namun, sebagai mahluk sosial yang berkenaan dengan orang banyak, mereka yang terpilih sebagai pemimpin perlu memperhatikan kualitas leadership yang berorientasi pada kepentingan bersama dan tidak bersifat dominan.

Secara umum leadership merupakan salah satu aspek penting yang dimiliki manusia untuk berinteraksi dengan manusia lain, atau dengan kata lain keahlian atau kecakapan tertentu yang dimiliki seseorang untuk mengendalikan dan mempengaruhi banyak orang untuk meraih tujuan tertentu untuk kepentingan bersama.

Margi Gordon mengatakan bahwa leadership tidak melulu dikaitkan dengan kekuasaan (authority).

Leadership merupakan kemampuan individu dalam memobilisasi dan melibatkan dirinya dan orang lain untuk meraih cita-cita yang diidealkan bersama.

Dalam pandangan lain, leadership bisa juga berarti sebagai kemampuan individu dalam memotivasi dan mempengaruhi dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu yang merangkul kepentingan orang-orang yang dipimpinnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com