Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti mendengar dua istilah leadership (jiwa kepemimpinan) dan leader (pemimpin), khususnya di ranah akademik, politik, atau suatu organisasi.
Namun, apakah sebenarnya makna keduanya dalam konteks yang lebih mendalam?
Sebagai makhluk sosial, manusia banyak berinteraksi dan berkaitan dengan orang lain karena secara alamiah manusia membutuhkan bantuan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu karena.
Alfred North Whitehead mengatakan, “Tidak ada satu orang pun yang meraih keberhasilan tanpa melibatkan bantuan dari orang-orang lain”.
Demi tercapainya tujuan individu maupun kolektif manusia tidak boleh mengesampingkan keharmonisan hubungan antar sesama manusia karena setiap manusia memiliki peran dan kontribusinya masing-masing dalam suatu pencapaian.
Sehingga, yang harus ditekankan adalah kita harus mengembangkan kualitas diri untuk memelihara hubungan tersebut, salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas kepemimpinan (leadership).
Pada dasarnya setiap manusia memiliki jiwa kepemimpinan dan potensi untuk menjadi pemimpin baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain.
Namun, sebagai mahluk sosial yang berkenaan dengan orang banyak, mereka yang terpilih sebagai pemimpin perlu memperhatikan kualitas leadership yang berorientasi pada kepentingan bersama dan tidak bersifat dominan.
Secara umum leadership merupakan salah satu aspek penting yang dimiliki manusia untuk berinteraksi dengan manusia lain, atau dengan kata lain keahlian atau kecakapan tertentu yang dimiliki seseorang untuk mengendalikan dan mempengaruhi banyak orang untuk meraih tujuan tertentu untuk kepentingan bersama.
Margi Gordon mengatakan bahwa leadership tidak melulu dikaitkan dengan kekuasaan (authority).
Leadership merupakan kemampuan individu dalam memobilisasi dan melibatkan dirinya dan orang lain untuk meraih cita-cita yang diidealkan bersama.
Dalam pandangan lain, leadership bisa juga berarti sebagai kemampuan individu dalam memotivasi dan mempengaruhi dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu yang merangkul kepentingan orang-orang yang dipimpinnya.