KOMPAS.com - Angka kematian akibat penyebaran virus corona di China terus mengalami peningkatan.
Guna meredakan ketegangan, China menyediakan konsultasi online terkait dengan virus corona jenis baru yang kini dikenal dengan nama Covid-19 tersebut.
JD Health dan China Resources Medical (CRM) merupakan dua platform penyedia perawatan kesehatan di China yang membuka jasa konsultasi online gratis.
Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), jasa konsultasi online JD Heatlh melayani puluhan ribu pasien per jam.
Saat kasus virus corona mengalami peningkatan dratis pada 26 Januari lalu, JD Health membuat layanan gratis bagi mereka yang menderita gejala virus corona, seperti batuk, demam, kelelahan, dan diare.
Ketika wabah memburuk, cakupan layanan gratis ini diperluas agar dapat mencakup semua ilmu medis, termasuk psikologi, kardiologi, endokrinologi, dan pediatri.
Salah satu dokter yang melayani platform ini, dr. Liu Yafeng mengungkapkan, ia menyadiakan konsultasi online hingga 200 pasien dari seluruh China setiap harinya.
Sejak dimulainya wabah virus corona bulan lalu, sejumlah dokter spesialis penyakit dalam (terutama saluran pernapasan) telah memberikan nasihat kepada pasien yang terinfeksi virus corona.
Liu mengungkapkan, seperlima dari kasus yang ditanganinya berasal dari Provinsi Hubei, tempat virus berasal, dan sebagian besar kasus didorong oleh rasa takut yang tidak beralasan.
"Mereka yang memiliki masalah nyata jarang terjadi. Untuk sebagian besar, saya akan membahas semua gejala virus corona yang tercantum dalam lima halaman pedoman yang dikeluarkan pemerintah," kata Liu.
Menurutnya, ia akan memberi tahu para pasien bahwa mereka pasti tidak terinfeksi.
Tak hanya itu, Liu juga menyarankan para pasien untuk rileks, misalnya dengan mengalihkan perhatian dengan membaca buku, dan melakukan hal lainnya.
Sementara itu, Liu menginstruksikan pasien dengan gejala nyata untuk menemui dokter secara langsung dan melakukan pemindaian komputer (CT scan) untuk diagnosis klinis.
"Ini membantu mencegah massa datang berbondong-bondong ke rumah sakit, yang nantinya akan menghambat pasien yang benar-benar membutuhkan pertolongan segera dan justru datangnya massa ini meningkatkan infeksi di dalam rumah sakit," ujar Liu.
Baca juga: 6 Hal yang Perlu Diketahui soal Virus Corona, Apa Saja?
Diketahui, JD Health merupakan anak perusahaan perawatan kesehatan dari e-commerce raksasa, JD.com.