Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa yang Studi di Wuhan Jalani Kuliah Online dari Indonesia

Kompas.com - 17/02/2020, 06:47 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah telah memulangkan 238 WNI dari Wuhan, China, setelah menjalani masa karantina selama 14 hari di Natuna untuk mengantisipasi virus corona.

Pada Sabtu (15/2/2020), mereka dipulangkan dan saat ini telah kembali ke daerah asalnya.

Dari ratusan WNI itu, ada para mahasiswa yang menempuh pendidikan S-1 dan S-2 di Wuhan.

Dengan situasi yang ada saat ini, mereka terpaksa meninggalkan perkuliahan. Namun, sebagai penggantinya, mereka mendapatkan tugas dan menjalani perkuliahan secara online.

Di antara para mahasiswa itu, ada 4 orang mahasiswa dari Universitas Negeri Surabaya yang menempuh kuliah di Central China Normal University (CCNU) Wuhan.

Humas Unesa Vinda Maya Setianingrum mengatakan, empat orang ini kini menjalani perkuliahan secara online.

Sementara, ada pula 2 orang mahasiswa Unesa yang kini tinggal menyelesaikan skripsi untuk menuntaskan pendidikannya di CCNU Wuhan.

Baca juga: Rumor Angin Wuhan Bawa Virus Corona hingga ke Hong Kong Disebut Tidak Benar

Mereka dari program studi yang sama yaitu Bahasa Mandarin untuk tingkat S-2.

Vinda mengatakan, seharusnya mereka masuk kembali menjalani perkuliahan pada 12 Februari 2020.

Akan tetapi, diberikan keringanan menjalani perkuliahan dan pengumpulan tugas secara online.

Setiap harinya, perkuliahan dimulai pukul 08.00 waktu Wuhan.

Adapun, melansir CNN, Sabtu (15/2/2020), tak hanya bidang pendidikan yang menerapkan pembelajaran jarak jauh.

Dunia bisnis juga menerapkan kebijakan yang sama.  

Pihak berwenang mendesak bisnis untuk dibuka kembali dan karyawan di seluruh China mulai bekerja dari rumah.

Baca juga: Besok, 238 WNI dari Wuhan yang Dikarantina di Natuna Akan Dipulangkan

Surat kabar pemerintah, China Daily, memberitakan, lebih dari separuh pekerja di Beijing berencana untuk mengikuti perintah bekerja dari rumah dan urung ke kantor.

Alibaba dan Microsoft, misalnya, staf mereka akan bekerja dari rumah selama satu hingga dua pekan ke depan dengan alasan masalah kesehatan dan keselamatan.

Pemerintah Singapura, Hong Kong, dan Makao juga telah memerintahkan pegawai negeri untuk bekerja dari rumah.

Pegawai negeri sipil di Hong Kong telah bekerja dari rumah selama berminggu-minggu, sejak libur Tahun Baru Imlek berakhir pada akhir Januari 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

Tren
Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com