Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah WNI yang Dikarantina di Natuna dan Kenangan Hari-hari yang Berkesan...

Kompas.com - 16/02/2020, 20:05 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang mahasiswa Indonesia yang dipulangkan dari Wuhan, China, setelah wabah virus corona, menceritakan pengalamannya ketika menjalani karantina di Pulau Natuna.

Seperti diberitakan, pada 1 Februari 2020, pemerintah memulangkan lebih dari 200 orang WNI yang berada di Wuhan ke Tanah Air.

Mereka yang dipulangkan ini menjalani karantina selama 14 hari untuk memastikan tak terinfeksi virus corona.

Fadil, mahasiswa Indonesia yang menempuh studi di Central China Normal University-Wuhan, menceritakan kisahnya pada masa karantina.

Warga asal Aceh Utara ini, mengungkapkan, ia bersama 237 WNI lain mendapatkan fasilitas dan pelayanan yang baik.

"Fasilitas yang kita minta, semua diberikan, contohnya kan kita nyuci pakaian kotor pakai tangan, lalu kita minta mesin cuci akhirnya dibeliin mesin cuci," kata Fadil kepada Kompas.com, Minggu (16/2/2020).

Baca juga: Warga Eksodus Tinggalkan Natuna, Ini Penjelasan Ketum IDI tentang Penyebaran Virus Corona

Para WNI yang menjalani masa karantina juga disediakan berbagai fasilitas hiburan seperti televisi dan perangkat karaoke.

Pelayanan yang baik, kata dia, juga diberikan petugas TNI dan petugas kesehatan yang mendampingi.

Rangkaian kegiatan

Fadil menjelaskan, setiap harinya ia bersama WNI lain memulai rangkaian kegiatan karantina pada pukul 05.00 setiap paginya.

Bagi yang beragama Islam, pada waktu tersebut dimulai dengan Shalat Subuh secara berjamaah.

Setelah itu dilanjutkan dengan melakukan pembersihan masing-masing tenda seperti menyapu, mengepel, dan membersihkan meja makan.

Adapun tenda yang disediakan, kata Fadil, berjumlah 20 tenda. Satu tenda digunakan untuk 20 orang.

"Selesai itu, dilanjutkan dengan senam pagi hingga jam 7 pagi, lalu kami lanjut sarapan pagi kemudian bebas agendanya hingga jam 10 pagi," kisah Fadil.

Pada pukul 10.00 pagi, biasanya petugas kesehatan melakukan pengecekan suhu tubuh.

Kemudian, dilanjutkan dengan makan siang yang dimulai pada pukul 12.00. Sore hari, sekitar pukul 15.30 atau selesai shalat ashar, digelar senam sore.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com