Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Eksodus Tinggalkan Natuna, Ini Penjelasan Ketum IDI tentang Penyebaran Virus Corona

Kompas.com - 05/02/2020, 14:05 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah warga Pulau Natuna memilih mengungsi dan keluar dari Pulau Natuna. Hal tersebut dilakukan lantaran mereka takut tertular virus corona dari 238 WNI asal Wuhan, China, yang dikarantina selama 2 minggu di sana.

Kekhawatiran itu terus terjadi meskipun Pemerintah, baik Presiden maupun Kementerian Kesehatan telah menjamin kesehatan semua warga yang ada, baik mereka yang tengah menjalani observasi, maupun masyarakat yang memang mendiami Natuna.

Apalagi, sejauh ini semua WNI asal China terpantau dalam kondisi sehat.

Sementara, lokasi observasi dan pemukiman warga yang berjarak cukup jauh, tidak memungkinkan virus baru dengan nama 2019-novCoV itu tertular.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia, Daeng M. Faqih menjelaskan, penularan virus corona terjadi melalui cairan dari penderita yang masuk ke tubuh orang yang sehat.

"Menularnya dengan kontak langsung lewat percikan waktu batuk dan bersin atau tersentuh langsung cairan tubuh penderita seperti ingus, ludah, darah. Jadi secara medis (warga Natuna) aman," kata dr. Faqih kepada Kompas.com, Selasa (4/2/2020) malam.

Baca juga: Cerita Mereka, Warga Negara China di AS yang Memilih Kembali Pulang...

Lokasi observasi dipusatkan di hanggar pesawat landasan udara milik TNI, Raden Sadjad Ranai, Natuna, Kepulauan Riau.

Kawasan tersebut saat ini dijaga dengan begitu ketat, dan tidak sembarangan orang bisa keluar dan masuk dari sana. Hal itu dilakukan agar benar-benar membatasi kegiatan observasi beserta segala risikonya demi kebaikan semua pihak, termasuk masyarakat sekitar.

"Apalagi dengan dikarantina tidak memungkinkan terjadi kontak (WNI) dengan dunia luar," tegas Ketua IDI periode 2018-2021 ini.

Untuk itu, ia meminta masyarakat tidak perlu panik hingga meninggalkan pulau tempat mereka tingga karena takut tertular virus yang mungkin dibawa para WNI dari China.

Hal lain yang perlu dipahami adalah masyarakat jangan terlalu mudah percaya dengan informasi dari pihak yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Dia juga mengimbau masyarakat untuk menjalankan aktivitasnya seperti biasa. Meski harus terus waspada dan menjaga kesehatan tubuh.

"Tetap waspada dengan menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh serta menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, seperti memakai masker kalau beraktivitas di tempat umum serta menjaga kebersihan tubuh terutama tangan," jelas dr. Faqih.

Baca juga: Saat Kota-Kota di China Diserang Virus Corona...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com