Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trending soal Pembalut, Berikut Sejarah, Cara Memilih hingga Haruskah Pembalut Dicuci?

Kompas.com - 16/02/2020, 10:35 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Pembalut herbal vs pembalut biasa

Junita sebagaimana dikutip dari Kompas.com (22/06/2012) menjelaskan pembalut herbal dengan pembalut biasa sebenarnya sama saja.

Kandungan antibakteri dan antioksidan sebenarnya tak terlampau perlu.

Pasalnya, kandungan herbal atau antibakteri yang terkandung dalam pembalut hanya bekerja di permukaan vagina, tak sampai masuk ke liang vagina sehingga tak bisa mengobati sampai ke dalam

“Intinya, sih, membuat nyaman. Apakah daya serapnya baik dan ukurannya pas? Itu saja cukup. Karena ada juga, kan, pembalut yang penyerapannya tidak maksimal,” kata dia.

Kapan harus ganti pembalut?

Jumlah darah haid setiap perempuan berbeda-beda, sehingga sebetulnya tak ada aturaan baku terkait jangka waktu penggantian.

Yang terpenting adalah menjaga kebersihan dan kesehatan vagina selama menstruasi dengan rutin mengganti pembalut.

Waktu terbaik adalah mengganti segera ketika sudah merasa lembab, dirasa cukup penuh dan tak nyaman. Umumnya setiap empat hingga enam jam sekali.

Junita mengatakan, tak disarankan menunda penggantian pembalut, pasalnya perempuan menghasilkan bahan sekresi yang bersifat basa saat menstruasi.

Jika darah haid didiamkan telalu lama pembalut bisa menjadi tempat berkembang biak jamur.

Baca juga: Melihat Pelibatan Perempuan dalam Aksi Terorisme...

Apa yang harus dilakukan apabila alergi pembalut?

Dr Susie Rendra, SpKK sebagaimana dikutip dari Kompas.com (04/03/2013) pernah menyampaikan alergi atau iritasi yang dialami wanita saat menggunakan pembalut berbeda-beda penyebabnya.

Bisa karena tak cocok dengan bahan, terlalu tebal atau tipis, peangi, atau bagian sayap.

Apabila alergi terjadi usai penggunaan pembalut merek tertentu maka sesegera mungkin harus ganti pembalut.

Ia mengimbau agar para wanita tak merasa rugi dengan pembalut yang sudah terlanjur dibeli serta segera gunakan pembalut merek lain.

Perlukah mencuci pembalut?

Masih dari sumber yang sama, Susie menyampaikan mencuci pembalut tidak perlu untuk dilakukan.

Hal ini karena fungsi pembalut adalah menampung darah kotor.

Sifatnya disposable yang memungkinkan produk dapat dibuang setelah digunakan.

Jika dicuci, gel di pembalut justru akan keluar bersama darah dan bisa mengotori area sekitar.
“Ini malah tidak higienis,” ujar Susie saat itu.

Pembalut bekas sebaiknya dimasukkan ke kantong kertas yang ramah lingkungan sebelum dibuang. Setelah itu, cuci tangan dengan sabun sampai bersih.

Baca juga: Kenali Linea Nigra, Garis Samar yang Ada di Perut Perempuan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com