Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.716 Pekerja Medis Terinfeksi Virus Corona dan 6 Meninggal, Begini Kisah Mereka

Kompas.com - 14/02/2020, 20:30 WIB
Virdita Rizki Ratriani

Penulis

KOMPAS.com - Ning Zhu, seorang perawat di Wuhan, pusat di wabah koronavirus yang mematikan, gelisah.

Alih-alih membantu perawatan pasien, ia berada di bawah karantina di rumah sendiri selama berminggu-minggu, setelah pemindaian dada pada 26 Januari mengungkapkan bahwa ia memiliki dugaan kasus virus corona.

Zhu disuruh menunggu tes asam nukleat yang akan memberikan keputusan akhir, tetapi tidak pernah datang.

"Saat ini, ini benar-benar masalah. Rumah sakit kami sudah memiliki lebih dari 100 orang yang dikarantina di rumah," katanya kepada CNN melalui telepon.

Setelah itu, masih ada tambahan sekitar 30 pekerja medis yang terkonfirmasi terinfeksi virus corona. 

 

"Jika tesnya baik-baik saja, kita dapat kembali bekerja. Saya sebenarnya tidak memiliki gejala, hanya ada sedikit masalah dengan CT scan saya, sepertinya ada sedikit infeksi," katanya.

Zhu memperkirakan bahwa dari 500 staf medis di rumah sakit, lebih dari 130 orang mungkin terserang virus ini, yang sejauh ini telah menginfeksi lebih dari 60.000 orang di seluruh dunia.

Baca juga: Dua Pertiga Populasi Dunia Dapat Terinfeksi Virus Corona, Seperti Apa Penularannya?

Dia menolak untuk mempublikasikan nama rumah sakitnya dan meminta untuk menggunakan nama samaran karena dia tidak berwenang untuk berbicara kepada media.

Situasi di rumah sakitnya tidak unik. Seorang perawat dari Rumah Sakit Pusat Wuhan mengatakan di Weibo , platform mirip Twitter di China, bahwa sekitar 150 rekan di rumah sakitnya telah dikonfirmasi atau diduga terinfeksi termasuk dirinya sendiri.

Perawat, yang telah dikarantina di rumah sendiri sejak terinfeksi bulan lalu, akhirnya dirawat di rumah sakit tempat ia bekerja untuk perawatan pada hari Selasa.

"Lantai (rawat inap) tempat saya tinggal pada dasarnya dipenuhi dengan rekan-rekan dari rumah sakit saya," tulisnya dalam sebuah unggahan di Weibo pada hari Rabu.

"Ini sebagian besar kamar double atau triple, dengan nama-nama rekan saya dan nomor tempat tidur jelas tertulis hitam dan putih di pintu."

Saya khawatir virus di dalam tubuh saya akan keluar dan menginfeksi rekan-rekan yang masih teguh merawat pasien virus corona. 

Baca juga: Perkembangan Terkini Virus Corona di Eropa: Dari Jerman hingga Italia

Perawat yang terinfeksi di Wuhan

Setiap kali sesama petugas medis datang untuk memeriksanya, katanya, dia akan menahan napas.

"Saya khawatir virus di dalam tubuh saya akan keluar dan menginfeksi rekan-rekan ini yang masih berdiri teguh di garis depan," tulisnya. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com