Sejauh ini, Perancis telah mengonfirmasi adanya 11 kasus di negaranya.
Seorang wanita Rusia yang tengah menjalani masa karantina melarikan diri dan menolak untuk kembali ke rumah sakit.
Dikutip dari BBC, Jumat (14/2/2020), wanita yang bernama Ilyina (32) itu kembali dari Hainan, sekitar 1.000 mil dari Hubei pada 30 Januari 2020.
Meski tes menunjukkan hasil negatif, tapi ia harus dikarantina selama dua minggu. Ia merasakan sakit tenggorokan setelah kembali ke Rusia dan memeriksakan kondisinya.
"Ketiga tes itu menunjukkan aku benar-benar sehat, jadi kenapa aku harus dikarantina," tulis Ilyina melalui akun Instagramnya.
Hingga saat ini, Rusia telah mengonfirmasi adanya dua kasus virus corona.
Baca juga: Perdagangan Anjing dan Kucing di Indonesia Disorot di Eropa
Spanyol telah mengonfirmasi kasus kedua virus corona di negaranya. Pusat Mikrobiologi Nasional Spanyol mengatakan, kasus kedua terdeteksi di Mallorca.
Menurut Kementerian Kesehatan Spanyol, pasien terbaru itu termasuk dari empat orang yang dicurigai terinfeksi virus di Rumah Sakit Son Espases.
Sementara ketiga orang lainnya dinyatakan negatif, seperti dilansir dari Busniness Insider (9/2/2020).
Kasus pertama di Spanyol menginfeksi seorang turis Jerman yang didiagnosi awal Februari di Kepulauan Canary.
Belgia telah mengumumkan kasus virus corona pertamanya pada awal Februari ini.
Dikutip dari Channel News Asia, pasien tersebut merupakan satu dari sembilan warga Belgia yang dipulangkan dari Wuhan pada 2 Februari 2020.
Otoritas Kesehatan Belgia mengatakan, kesembilannya telah menjalani serangkaian tes di rumah sakit dan delapan di antaranya telah dinyatakan negatif.
Delapan orang tersebut akan dipulangkan pada Minggu (16/2/2020) setelah menjalani masa karantina.
Finlandia termasuk dari 9 negara Eropa yang mengonfirmasi adanya virus corona dengan satu kasus.