Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Hari Dirawat, Begini Kondisi WNI di Singapura yang Positif Corona

Kompas.com - 11/02/2020, 14:35 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Satu orang warga negara Indonesia (WNI) di Singapura yang terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona atau 2019-nCoV masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Meskipun masih dirawat, kondisi kesehatan pekerja migran berusia 44 tahun ini dalam kondisi baik.

"Per hari ini, Selasa (11/2/2020) kondisi masih stabil dan dalam perawatan di ruang isolasi Singapore General Hospital," kata Sekretaris Ketiga Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya Kementerian Luar Negeri Gayatri Marisca saat dihubungi Kompas.com, Selasa (11/2/2020) siang.

Lebih lanjut, Gayatri belum dapat memastikan kapan WNI tersebut diperbolehkan keluar dari rumah sakit.

"Karena so far pasien yang lain juga mayoritas masih dirawat," ujar Marisca.

Menurut Gayatri, perawatan WNI di Singapura tersebut difasilitasi dengan baik oleh Pemerintah Singapura.

Selain itu, pemerintah setempat juga menanggung seluruh biaya hingga pasien pulih dan dinyatakan negatif virus corona.

Baca juga: Ini yang Diduga Jadi Penyebab WNI di Singapura Terinfeksi Virus Corona

Update kondisi WNI

Marisca menyampaikan, pihak pemerintah Indonesia telah melakukan beberapa upaya seperti secara aktif memberikan update informasi tentang perkembangan kasusnya.

"Selain itu memberikan imbauan-imbauan mengenai apa yang harus dilakukan dan yang harus dicegah," tutur dia.

Sebelumnya WNI pekerja migran berusia 44 tahun itu dilaporkan terkonfirmasi positif virus corona pada 4 Februari 2020. Ini menjadi kasus ke-21 yang ditemukan di Singapura.

WNI tersebut tidak mempunyai riwayat perjalanan ke China dan bekerja untuk warga negara Singapura.

Diduga WNI tersebut tertular virus corona dari majikannya yang bekerja sebagai pegawai toko yang melayani wisatawan dari China. 

KBRI mengimbau seluruh WNI yang berada di Singapura untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, serta dapat beraktivitas normal namun tetap waspada dan mengikuti anjuran Kementerian Kesehatan Singapura dan Indonesia.

Dilansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan Singapura, hingga Selasa siang, sebanyak 45 kasus terkonfirmasi positif.

Dari jumlah ini, sebanyak 7 orang telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Sementara, 581 kasus dinyatakan negatif dan 39 kasus masih menunggu hasil tes.

Baca juga: Beckham, Inter Milan, hingga Fans Kpop Kirim Donasi Atasi Virus Corona

Update corona

Secara global, data menyatakan adanya 43.108 kasus positif terjangkit virus corona.

Sebagian besar dari kasus tersebut ditemukan di daratan China, yaitu 42.644 kasus.

Virus ini menyebabkan 1.018 kematian dan telah melampaui wabah SARS yang juga pertama kali ditemukan di China pada 2002-2003 silam.

Adapun data kematian yang dilaporkan sebagai berikut:

  • 974 kematian di Hubei, China
  • 1 kematian di Guangdong, China
  • 7 kematian di Henan, China
  • 1 keamtian di Hunan, China
  • 4 kematian di Anhui, China
  • 1 kematian di Jiangxi, China
  • 2 kematian di Chongqing, China
  • 1 keamtian di Shandong, China
  • 1 kematian di Sichuan, China
  • 8 kematian di Heilongjiang, China
  • 3 kematian di Beijing, China
  • 1 kematian di Shanghai, China
  • 2 kematian di Hebei, China
  • 1 kematian di Guangxi, China
  • 3 keatian di Hainan, China
  • 1 kematian di Guizhou, China
  • 2 kematian di Tianjin, China
  • 2 kematian di Gansu, China
  • 1 kematian di Jilin, China
  • 1 kematian di Hong Kong
  • 1 kematian di Filipina

Baca juga: Tidak Pernah ke China, WNI di Singapura Ini Positif Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com