Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pegawai RS di China Hemat Stok Baju Pelindung Virus Corona: Kurangi Minum agar Tak Buang Air

Kompas.com - 09/02/2020, 16:21 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Sumber CGTN News

KOMPAS.com - Petugas keamanan di sebuah rumah sakit terkenal di Guangzhou Selatan, China memutuskan untuk mengurangi minum agar dapat menekan frekuensi buang air ke kamar kecil.

Memang tidak ada hubungannya, antara sedikit minum dengan wabah virus corona yang sejauh ini sudah menewaskan lebih dari 800 orang di China itu.

Namun, upaya itu dilakukan Wang Xiangfan (22) untuk tujuan tertentu. Ia ingin menghemat pakaian pelindung yang ketersediaannya sangat terbatas di tengah wabah virus corona ini.

Setiap petugas di rumah sakit yang mengenakan pakaian tersebut diwajibkan menggantinya setiap kali buang air dan menggunakan kamar kecil.

Ini wajib dilakukan untuk meminimalisir terjadinya infeksi di tengah kondisi kerja yang sangat riskan terhadap virus.

"Saya mencoba untuk minum lebih sedikit air menghindari pergi ke kamar mandi. Para dokter dan perawat adalah orang yang paling membutuhkan pakaian ini. Saya tidak ingin membuang-buangnya," kata dia.

Baca juga: 813 Orang Meninggal dalam Dua Bulan, Jumlah Kematian akibat Virus Corona Lampaui SARS

Wang mengaku sudah diminta oleh orangtuanya untuk meninggalkan pekerjaannya sebagai petugas keamanan di rumah sakit, karena sangat berisiko.

Namun ia tetap menekuni profesi sebagai petugas keamanan dan membantu warga selama masih mewabahnya virus corona.  

Upaya yang sama tidak hanya dilakukan oleh Wang, namun juga seorang petugas kebersihan, Chen Taomei (66) yang telah bekerja selama lebih dari 10 tahun di rumah sakit.

Dia juga memahami dilema para pekerja yang ada di wilayah rumah sakit di tengah wabah virus corona ini.

"Keluarga besar saya sudah melarang. Saya katakan pada mereka, saya tidak bisa mundur di momen krisis seperti ini. Begitu banyak orang sedang membutuhkan bantuan," ujarnya penuh keyakinan sembari menangis.

"Saya tidak takut terhadap apapun. Saya hanya berpikir kita harus menang melawan epidemik ini. Kamu tahu, kita sudah menang melawan SARS, kita juga akan menang kali ini!" lanjutnya.

Baca juga: Cara China Bangkit di Tengah Wabah Corona: Dari Video Kentut hingga Nyanyian Jackie Chan dkk

Sampai dengan Minggu (9/2/2020), jumlah kematian karena virus corona masih terus meningkat.

Dilaporkan ada 811 kasus kematian karena virus corona di China.

Sementara data yang dikumpulkan John Hopkins University tercatat 37.525 kasus positif infeksi virus corona di seluruh dunia.

Adapun jumlah orang yang sembuh juga terus meningkat yaitu 2.689.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Pilihan Ikan Tinggi Kalsium, Bantu Cegah Tulang Rapuh

5 Pilihan Ikan Tinggi Kalsium, Bantu Cegah Tulang Rapuh

Tren
7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

Tren
Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com