Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Orang-orang Indonesia yang Jadi 'Pemburu di Manchester Biru'

Kompas.com - 07/02/2020, 20:00 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

Firzie saat itu sedang melanjutkan pendidikan S2 di Newcastle. Ia ingat, dipanggil interview di Etihad, markas City pada Februari 2014.

"Lalu 9 bulan terakhir saya kerja di sana. Karena masih student, saya kerjanya bolak-balik dari Newcastle," katanya saat dihubungi Kompas.com.

Firzie mengatakan, posisi Dalipin di Manchester City sebagai Indonesia Media Executive. Memulai dari nol dengan membuat website.

Termasuk CMS dan meletakkan sistem kerja media internasional.

"Pada 2014 tim media masih kesulitan akses ke pemain. Pelatih Pellegrini sangat protektif terhadap pemainnya. Dalam perkembangannya mereka mengubah pemainya lebih aksesibel kepada media," tuturnya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tragedi Munich 1958 yang Menewaskan 8 Pemain Manchester United

Amal Ganesha

Bersamaan dengan Firzie ada juga Amal Ganesha sebagai Media Executive di City. Jika Firzie hanya sampai Desember 2014, Amal hingga Januari 2015.

Sebagai bagian dari tim media internasional, jobdesk mereka menyampaikan konten dan mengembangkan strategi komunikasi kepada penggemar Indonesia.

Yaitu mengelola situs web klub dan media sosial, memproduksi konten untuk situs web setiap hari, menghadiri konferensi pers dan wawancara juga mengembangkan strategi media.

"Menciptakan konten juga menjaga hubungan dengan fans di indonesia," papar Firzie.

Bekerja di klub Manchester City menurut Firzie adalah pengalaman berharga. Bekerja di lingkungan multinasional di tim media dengan 13 orang mengisi 9 bahasa berbeda.

Mulai bahasa Perancis, Korea, China, Malaysia Spanyol, Portugis dan lainnya.

"Mengenal karakter dan bekerja dengan standar internasional. Juga etos kerja dan effectively di waktu yang ditentukan," tuturnya.

Baca juga: Liverpool Masih Penasaran dengan Rekor Milik Manchester City

Selama di City, ia juga melihat bagaimana klub mempunyai visi dan values yang jelas. Ada cara tertentu untuk mencapai tujuan tapi tidak sembarangan.

City menurutnya momosisikan diri sebagai perusahaan global tapi rasa lokal. Mengubah lahan kosong bekas pabrik yang banyak limbah di sisi timur Manchester dijadikan akademi.

Juga membuka lapangan pekerjaan bekerjasama dengan komunitas lokal dan CSR.

Hanif Thamrin

Baru kemudian pada sekitar Maret 2015, masuk orang Indonesia berikutnya di Manchester City yaitu Hanif Thamrin.

Pengalaman kerja Hanif di klub yang saat ini dilatih Pep Guardiola itu dituangkan dalam buku yang kemudian diangkat ke layar lebar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Tren
6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

Tren
Istri Bintang Emon Positif 'Narkoba' Usai Minum Obat Flu, Kok Bisa?

Istri Bintang Emon Positif "Narkoba" Usai Minum Obat Flu, Kok Bisa?

Tren
Kata Media Korea Selatan Usai Shin Tae-yong Kalahkan Timnas Mereka

Kata Media Korea Selatan Usai Shin Tae-yong Kalahkan Timnas Mereka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com