Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Tragedi Munich 1958 yang Menewaskan 8 Pemain Manchester United

Kompas.com - 06/02/2020, 06:09 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 62 tahun yang lalu, tepatnya 6 Februari 1958, pesawat British European Airways jatuh tepat setelah lepas landas dari Bandara Munich, Jerman.

Sebanyak 23 dari 44 penumpang meninggal dalam kecelakaan itu, termasuk di antaranya delapan pemain klub sepak bola Inggris, Manchester United.

Rencananya, pesawat yang mengangkut rombongan MU itu akan pulang ke Inggris usai melakoni laga perempat final Piala Eropa (Liga Champions) di kandang Red Star Belgrade, Yugoslavia.

Meski laga berakhir imbang 3-3, MU lolos ke semi final Piala Eropa setelah menang agregat 5-4.

Kronologi

Dikutip dari History, pesawat tersebut transit di Munich, Jerman, untuk mengisi bahan bakar.

Saat itu, Munich baru saja mengalami badai salju dan tidak dalam kondisi ideal untuk aktivitas
penerbangan.

Sang pilot, James Thain telah membatalkan dua upaya pertamanya untuk lepas landas karena masalah mesin.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Bongkahan Emas The Welcome Stranger Ditemukan di Australia

Sekitar pukul 15.00 waktu setempat, saat berupaya untuk lepas landas ketiga kalinya, pesawat menabrak pagar di ujung landasan setelah tak bisa mendapatkan daya angkat (lift) yang cukup.

Ledakan terjadi setelah pesawat naas tersebut terseret hingga menabrak sebuah bangunan kosong.

Tujuh pemain dinyatakan meninggal dunia di lokasi. Satu pemain lainnya, Duncan Edwards meninggal dunia dua minggu kemudian akibat cedera parah.

Sementara, 9 pemain MU lainnya, termasuk Bobby Charlton yang baru menjalani debut 18 bulan, dan pelatih Matt Busby  selamat.

Bersama penyerang Dennis Viollet dan Jackie Blanchflower, keduanya terlempar keluar dari pesawat.

Pelatih Busby mengalami cedera parah dan berada dalam kondisi kritis selama berminggu-minggu.

Penyelidikan

Kapten pilot yang selamat dalam kecelakaan itu didakwa bersalah karena kelalaiannya setelah sebuah foto memperlihatkan dirinya mengabaikan tumpukan es di sayap pesawat.

Dalam penyelidikan lanjutan, terungkap bahwa hanya ada sedikit es di sayap pesawat.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com