Apakah itu mungkin? Mungkin saja terjadi. Tidak ada larangan dalam konstitusi seorang warga negara berkontestasi dalam Pilpres lima kali berturut-turut.
Kisah Sukiyah
Soal ketidakmungkinan yang jadi mungkin, saya bagikan pokok keempat, Sukiyah.
Siapa Sukiyah? Sukiyah (50) adalah warga Dusun Karangombo, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Karena kebutaannya dan hidup sebatang kara, Sukiyah menutup diri selama 27 tahun. Selama tinggal di rumah papan beralas tanah tanpa penerangan lampu itu, rambutnya tidak pernah dipotong. Rambutnya menjadi gimbal dan jadi tempat tikus dan ulat bersarang.
Terakhir Sukiyah berkomunikasi dengan warga adalah setahun lalu saat ia menolak dimandikan dan justru menggigit salah satu tangan warga.
Perangainya yang sulit membuat warga yang hendak membantu berpikir ulang dan mengurungkan niat.
Adalah Ardian Kurniawan Santoso, yang memungkinkan komunikasi dengan Sukiyah terjadi, Sabtu (25/1/2020).
Dengan pendekatannya, Ardian bisa mengajak Sukiyah membersihkan diri. Pertama-tama dengan memotong rambut gimbal Sukiyah sepanjang lebih dari dua meter.
Ardian adalah relawan Masyarakat Relawan Indonsia-Aksi Cepat Tanggap (MRI-ACT). Kelamnya hidup yang pernah dijalani tampaknya membuat Ardian lebih bisa memahami kelamnya hidup orang lain.
Ardian dua kali masuk penjara karena merampok di Jember, Boyolali dan Salatiga. Saat ini, di MRI, Ardian adalah Koordinator Wilayah Salatiga dan Kabupaten Semarang.
Di ACT, Ardian adalah sopir Food Truck ACT ke Palu, Riau, Jambi, Dumai dan Padang.
Namun, pengalaman bertemu Sukiyah adalah pengalaman yang paling menggetarkan hatinya dibanding semua pengalaman lain.
Kisah tergetarnya hati manusia selalu menggetarkan hati manusia lainnya. Sehat selalu Sukiyah, Adrian, dan semua perawat kemunusiaan di mana pun berada termasuk kalian semua tentunya.
Sambil mengenang semua perawat kemanusiaan, mari menundukkan kepala untuk Kobe Bryant, legenda basket setelah era Michael Jordan yang meninggal karena helikoter yang ditumpanginya kecelakaan, dini hari tadi.
Salam,
Wisnu Nugroho
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.