Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Editor's Letter untuk Virus Corona, Harun Masiku, Sandiaga dan Sukiyah

Kompas.com - 27/01/2020, 07:01 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Apakah itu mungkin? Mungkin saja terjadi. Tidak ada larangan dalam konstitusi seorang warga negara berkontestasi dalam Pilpres lima kali berturut-turut.

Kisah Sukiyah

Soal ketidakmungkinan yang jadi mungkin, saya bagikan pokok keempat, Sukiyah.

Siapa Sukiyah? Sukiyah (50) adalah warga Dusun Karangombo, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Karena kebutaannya dan hidup sebatang kara, Sukiyah menutup diri selama 27 tahun. Selama tinggal di rumah papan beralas tanah tanpa penerangan lampu itu, rambutnya tidak pernah dipotong. Rambutnya menjadi gimbal dan jadi tempat tikus dan ulat bersarang.

Terakhir Sukiyah berkomunikasi dengan warga adalah setahun lalu saat ia menolak dimandikan dan justru menggigit salah satu tangan warga.

Perangainya yang sulit membuat warga yang hendak membantu berpikir ulang dan mengurungkan niat.

Adalah Ardian Kurniawan Santoso, yang memungkinkan komunikasi dengan Sukiyah terjadi, Sabtu (25/1/2020).

Dengan pendekatannya, Ardian bisa mengajak Sukiyah membersihkan diri. Pertama-tama dengan memotong rambut gimbal Sukiyah sepanjang lebih dari dua meter.

Ardian adalah relawan Masyarakat Relawan Indonsia-Aksi Cepat Tanggap (MRI-ACT). Kelamnya hidup yang pernah dijalani tampaknya membuat Ardian lebih bisa memahami kelamnya hidup orang lain.

Ardian dua kali masuk penjara karena merampok di Jember, Boyolali dan Salatiga. Saat ini, di MRI, Ardian adalah Koordinator Wilayah Salatiga dan Kabupaten Semarang.

Di ACT, Ardian adalah sopir Food Truck ACT ke Palu, Riau, Jambi, Dumai dan Padang.

Namun, pengalaman bertemu Sukiyah adalah pengalaman yang paling menggetarkan hatinya dibanding semua pengalaman lain.

Kisah tergetarnya hati manusia selalu menggetarkan hati manusia lainnya. Sehat selalu Sukiyah, Adrian, dan semua perawat kemunusiaan di mana pun berada termasuk kalian semua tentunya.

Sambil mengenang semua perawat kemanusiaan, mari menundukkan kepala untuk Kobe Bryant, legenda basket setelah era Michael Jordan yang meninggal karena helikoter yang ditumpanginya kecelakaan, dini hari tadi.

Salam,

Wisnu Nugroho

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com