James "Jimbo" Scott, seorang karyawan di fasilitas penangkaran hewan Bio-Test, menyuap seorang penjaga keamanan.
Dia menyuap dan membawa monyet itu ke Cedar Creek, California, untuk dijual di pasar gelap.
Selama perjalanan, Jimbo terinfeksi virus melalui kontak muka dengan air liur monyet.
Karena tidak berhasil menjual monyet tersebut, dia melepasnya ke hutan.
Namun nahas, dia telah terinfeksi virus. Saat dia kembali ke rumahnya di Boston, dia mulai menunjukkan tanda-tanda terinfeksi.
Dia pun menularkan penyakitnya kepada orang-orang di sekitarnya lewat sentuhan fisik.
Jimbo kemudian diperiksa di rumah sakit. Tapi karena kecerobohan perawat, virus tersebut justru bermutasi menjadi virus baru dan menyebar seperti flu burung.
Banyak warga Cedar Creek terinfeksi dan keadaan darurat militer diumumkan. Angkatan Darat AS pun mengkarantina kota itu dan mencoba menghentikan virus tersebut.
Baca juga: Selain Virus Corona, Berikut Wabah yang Pernah Gemparkan Dunia
Film ini juga tentang penyebaran virus di suatu kota, tepatnya di London.
Dikisahkan suatu malam aktivis hak-hak hewan Inggris membobol laboratorium untuk membebaskan simpanse yang digunakan untuk penelitian medis.
Mereka mengabaikan peringatan dari staf lab. Padahal simpanse itu subyek virus Rage. Virus pun mulai menginfeksi para aktivis tersebut beserta para ilmuan.
Virus Rage menyebar sangat cepat melalui para korbannya dan mengubahnya menjadi monster yang tidak terkendali hanya dalam hitungan detik.
Dua puluh delapan hari kemudian, seorang kurir sepeda bernama Jim, bangun dari koma di sebuah rumah sakit.
Ketika dia keluar dari rumah sakit, dia mendapati London sangat sepi dan meninggalkan tanda-tanda bencana.