Ketika itu, mereka menyisihkan sebanyak 70 dollar Amerika per bulan hanya untuk pembiayaan iklan.
Di tengah keterbatasan itu, ia memutuskan untuk menjual kembali pakaian yang ia beli dalam jumlah besar dari situs penjualan di Jerman.
Ia foto satu per satu produk pakaian bayi tersebut, kemudian ia unggah di laman Wildberries.
Saat masih mengoperasikan Wildberries dari apartemennya, Tatyana memilih untuk mengantarkan pesanan para konsumen dalam bentuk parsel daripada membiarkan mereka datang ke 'kantor' yang notabene adalah tempat tinggalnya.
Dari nol, perusahaan itu pun terus berkembang hingga saat ini. Dari kantor apartemen, kini Wildberries sudah memiliki 15.000 karyawan.
Baca juga: 3 Sifat Jeff Bezos Ini yang Membuat Dirinya Sukses
Lihat postingan ini di Instagram
Mengutip dari media lokal Rusia, RT, Wildberries kini menjadi perusahaan yang ada di nomor 4 peringkat Forbes dengan nilai bersih mencapai 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 16,8 triliun.
Penilaian terhadap Wildberries didasarkan pada volume penjualan, laba perusahaan, data keuangan dari proyek-proyek serupa, dan perkiraan investor.
Tahun 2018 lalu, diketahui Wildberries telah membangun gudang tambahan di pinggir Moskow, tepatnya di kota Ekaterinbug.
Sementara berdasarkan The Moscow Times, sosok ibu dari 4 anak ini berhasil masuk dalam jajaran 100 orang terkaya di dunia pada tahun 2019.
Meski begitu, Tatyana merupakan satu sosok dengan kepribadian yang berbeda dari miliarder lainnya di Rusia. Jika mencari namanya di internet, maka tidak akan ditemui banyak foto tentang dirinya hingga sebagian menyangsikan keberadaan Tatyana.
Dia kerap menghindar dari perhatian publik dan untuk pertama kalinya memberikan wawancara dalam bentuk video pada tahun 2018.
Baca juga: Miliarder Jepang Cari Pasangan Perempuan untuk Diajak ke Bulan, Minat?
Masih di awal keberadaan Wildberries, Tatyana sempat mengalami kesulitan keuangan.
Saat itu, seluruh uang yang ia miliki untuk membayar produsen baju dagangannya, justru dicuri dan dibawa pergi oleh orang pertama yang ia percaya untuk membantu usahanya.
Di waktu yang sama, meski sudah tertipu oleh orang, Tatyana merasa tidak kesulitan untuk mempercayai orang lain.
Di balik kesuksesan yang direngkuh, mantan guru ini pun mengaku tidak memiliki saingan dalam usaha di Rusia.
Sebaliknya, ia selalu belajar dari pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh orang atau perusahaan lain untuk lebih mengembangkan perusahaannya.
Baginya, unsur terpenting dalam sebuah usaha adalah menghargai kejujuran dan keikhlasan bekerja para karyawan.
Itu dimungkinkan datang karena pengalaman buruk yang ia miliki tentang ketidakjujuran.
Baca juga: Ini 10 Miliarder Paling Dermawan Sepanjang 2019
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.