Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Cuti Hamil, Mantan Guru Bahasa Inggris Ini Jadi Miliarder di Rusia

Kompas.com - 19/01/2020, 17:44 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kisah inspiratif kali ini datang dari seorang perempuan berdarah Rusia, Tatyana Bakalchuk (44). Ia merupakan sosok pengusaha sukses.

Namanya tercatat menjadi wanita terkaya nomor dua di Rusia dengan total harta bersih berdasarkan Forbes, senilai 1 miliar dollar AS.

Pundi-pundi kekayaan itu ia kumpulkan setelah berhasil dengan e-commerce yang didirikannya pada tahun 2004 bernama Wildberries.

Wildberries merupakan ritel dagang digital terbesar di Rusia yang mewadahi lebih dari 15.000 merek dagang berbagai barang kebutuhan sehari-hari.

Lebih dari 2 juta pengunjung dari Rusia dan negara-negara di sekitarnya seperti Belarus, Kazakhstan, Armenia, dan Kirgistan, yang mengakses Wildberries setiap harinya.

Sebagai pendiri dan pemimpin perusahaan itu, Tatyana berhasil membawa Wildberries mendapatkan pendapatan sebesar 1,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 26,6 triliun pada tahun 2018.

Mungkin terdengar biasa, seseorang memiliki sebuah usaha di dunia digital, kemudian sukses.

Namun tidak demikian dengan cerita yang dimiliki oleh Tatyana. Ada yang unik dan mungkin bisa menjadi inspirasi dari kisah suksesnya menjadi seorang pengusaha bahkan miliarder ternama.

Baca juga: Benny Tjokro Masuk Daftar Orang Terkaya RI, Terseret Skandal di BUMN

Cuti hamil

Sebelum menjadi seorang pengusaha, sosok Tatyana pernah berprofesi sebagai guru Bahasa Inggris.

Pada tahun 2004, ia mengajukan cuti melahirkan ke lembaga tempatnya mengajar karena harus fokus pada proses persalinannya.

Sebenarnya, ia ingin kembali menjadi seorang guru. Tetapi ia berpikir anaknya akan membutuhkan sosoknya sebagai seorang ibu sehingga ia memutuskan harus melakukan sesuatu yang berbeda.

Sebulan setelah anaknya terlahir, ia mendirikan Wildberries dari apartemennya di Moskow. Ketika itu Tatyana masih berusia 29 tahun.

Motivasi awal yang Tatyana miliki saat mendirikan merek kecil itu adalah kesulitan yang ia alami sendiri dalam hal berbelanja pakaian bayi dari dalam rumah.

Sebab, kondisinya sebagai ibu yang baru saja melahirkan membuatnya belum bisa banyak melakukan aktivitas di luar rumah.

Bermodal 700 dollar Amerika

Ia memulai usaha ini dengan cukup nekat. Ia dan suami, Vladislav hanya memiliki uang sekitar 700 dollar AS atau Rp 9,8 juta (kurs Rp 14.000) saat membuat Wildberries.

Ketika itu, mereka menyisihkan sebanyak 70 dollar Amerika per bulan hanya untuk pembiayaan iklan.

Di tengah keterbatasan itu, ia memutuskan untuk menjual kembali pakaian yang ia beli dalam jumlah besar dari situs penjualan di Jerman.

Ia foto satu per satu produk pakaian bayi tersebut, kemudian ia unggah di laman Wildberries. 

Saat masih mengoperasikan Wildberries dari apartemennya, Tatyana memilih untuk mengantarkan pesanan para konsumen dalam bentuk parsel daripada membiarkan mereka datang ke 'kantor' yang notabene adalah tempat tinggalnya.

Dari nol, perusahaan itu pun terus berkembang hingga saat ini. Dari kantor apartemen, kini Wildberries sudah memiliki 15.000 karyawan.

Baca juga: 3 Sifat Jeff Bezos Ini yang Membuat Dirinya Sukses

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh WILDBERRIES OFFICIAL (@wildberriesru) pada 16 Jan 2020 jam 9:00 PST

Mengutip dari media lokal Rusia, RT, Wildberries kini menjadi perusahaan yang ada di nomor 4 peringkat Forbes dengan nilai bersih mencapai 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 16,8 triliun. 

Penilaian terhadap Wildberries didasarkan pada volume penjualan, laba perusahaan, data keuangan dari proyek-proyek serupa, dan perkiraan investor.

Tahun 2018 lalu, diketahui Wildberries telah membangun gudang tambahan di pinggir Moskow, tepatnya di kota Ekaterinbug.

Sementara berdasarkan The Moscow Times, sosok ibu dari 4 anak ini berhasil masuk dalam jajaran 100 orang terkaya di dunia pada tahun 2019.

Meski begitu, Tatyana merupakan satu sosok dengan kepribadian yang berbeda dari miliarder lainnya di Rusia. Jika mencari namanya di internet, maka tidak akan ditemui banyak foto tentang dirinya hingga sebagian menyangsikan keberadaan Tatyana.

Dia kerap menghindar dari perhatian publik dan untuk pertama kalinya memberikan wawancara dalam bentuk video pada tahun 2018.

Baca juga: Miliarder Jepang Cari Pasangan Perempuan untuk Diajak ke Bulan, Minat?

Sempat terpuruk

Masih di awal keberadaan Wildberries, Tatyana sempat mengalami kesulitan keuangan.

Saat itu, seluruh uang yang ia miliki untuk membayar produsen baju dagangannya, justru dicuri dan dibawa pergi oleh orang pertama yang ia percaya untuk membantu usahanya.

Di waktu yang sama, meski sudah tertipu oleh orang, Tatyana merasa tidak kesulitan untuk mempercayai orang lain. 

Di balik kesuksesan yang direngkuh, mantan guru ini pun mengaku tidak memiliki saingan dalam usaha di Rusia.

Sebaliknya, ia selalu belajar dari pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh orang atau perusahaan lain untuk lebih mengembangkan perusahaannya.

Baginya, unsur terpenting dalam sebuah usaha adalah menghargai kejujuran dan keikhlasan bekerja para karyawan.

Itu dimungkinkan datang karena pengalaman buruk yang ia miliki tentang ketidakjujuran.

Baca juga: Ini 10 Miliarder Paling Dermawan Sepanjang 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Tren
2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

Tren
Pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Penjelasan Wakil Wali Kota Medan soal Paman Bobby Jadi Plh Sekda

Penjelasan Wakil Wali Kota Medan soal Paman Bobby Jadi Plh Sekda

Tren
Daftar Juara Piala Thomas dan Uber dari Masa ke Masa, Indonesia dan China Mendominasi

Daftar Juara Piala Thomas dan Uber dari Masa ke Masa, Indonesia dan China Mendominasi

Tren
Video Viral Pria Ditusuk hingga Meninggal karena Berebut Lahan Parkir, Ini Kata Polisi

Video Viral Pria Ditusuk hingga Meninggal karena Berebut Lahan Parkir, Ini Kata Polisi

Tren
Ramai soal Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Ini Alasan KIPK Bisa Dicabut

Ramai soal Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Ini Alasan KIPK Bisa Dicabut

Tren
Ramai Dibicarakan, Apa Itu KIP Kuliah? Berikut Syarat, Keunggulan, dan Jangka Waktunya

Ramai Dibicarakan, Apa Itu KIP Kuliah? Berikut Syarat, Keunggulan, dan Jangka Waktunya

Tren
Terungkap, Begini Kronologi Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang

Terungkap, Begini Kronologi Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang

Tren
Buku-buku Kuno Memiliki Racun dan Berbahaya jika Disentuh, Kok Bisa?

Buku-buku Kuno Memiliki Racun dan Berbahaya jika Disentuh, Kok Bisa?

Tren
Kronologi Kericuhan yang Diduga Libatkan Suporter Sepak Bola di Stasiun Manggarai

Kronologi Kericuhan yang Diduga Libatkan Suporter Sepak Bola di Stasiun Manggarai

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com