Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Fakta Soal Toa Banjir Jakarta, dari Beranggaran Rp 4 Miliar hingga Tuai Kritik

Kompas.com - 19/01/2020, 13:32 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

Meski demikian, ia meminta Pemprov DKI Jakarta untuk memperingatkan soal banjir melalui media sosial agar lebih efektif. 

3. Bukan toa biasa

Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Mohammad Insaf menjelaskan bahwa perangkat suara itu tidak seperti toa pada umumnya.

Setiap perangkat memiliki empat toa yang dilengkapi pemancar. 

Adanya pemancar memungkinkan peringatan dapat disampaikan dari jarak jauh. Akan tetapi, dalam kondisi darurat, pengeras suara juga dapat dioperasikan secara manual. 

Menurut Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta M Ridwan mengatakan bahwa sistem DWS ini menerapkan metode dari Jepang yang dapat menjangkau seluruh warga, bahkan warga yang tidak terpapar teknologi. 

"DWS ini akan memberikan informasi berupa suara petugas BPBD, yang dapat menjangkau hingga radius 500 meter. DWS ini akan beroperasi jika tinggi muka air telah berada pada Siaga 3," ungkapnya sebagaimana diberitakan Kompas.id.

(Sumber: Kompas.com/ Nursita Sari, Ryana Aryadita Umasugi |Editor: Sandro Gatra, Ambaranie Nadia Kemala Movita)

Baca juga: Upaya Peringatan Dini Bencana DKI: SMS Blast, Tambah Alat, hingga Keliling Bawa Toa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com