Meski demikian, ia meminta Pemprov DKI Jakarta untuk memperingatkan soal banjir melalui media sosial agar lebih efektif.
Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Mohammad Insaf menjelaskan bahwa perangkat suara itu tidak seperti toa pada umumnya.
Setiap perangkat memiliki empat toa yang dilengkapi pemancar.
Adanya pemancar memungkinkan peringatan dapat disampaikan dari jarak jauh. Akan tetapi, dalam kondisi darurat, pengeras suara juga dapat dioperasikan secara manual.
Menurut Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta M Ridwan mengatakan bahwa sistem DWS ini menerapkan metode dari Jepang yang dapat menjangkau seluruh warga, bahkan warga yang tidak terpapar teknologi.
"DWS ini akan memberikan informasi berupa suara petugas BPBD, yang dapat menjangkau hingga radius 500 meter. DWS ini akan beroperasi jika tinggi muka air telah berada pada Siaga 3," ungkapnya sebagaimana diberitakan Kompas.id.
(Sumber: Kompas.com/ Nursita Sari, Ryana Aryadita Umasugi |Editor: Sandro Gatra, Ambaranie Nadia Kemala Movita)
Baca juga: Upaya Peringatan Dini Bencana DKI: SMS Blast, Tambah Alat, hingga Keliling Bawa Toa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.