Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Kerajaan Fiktif, Mengapa Masyarakat Mudah Percaya dan Tergoda Jadi Anggotanya?

Kompas.com - 18/01/2020, 14:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Selain hal di atas, meski orang tersebut merupakan warga biasa, tetapi jika ada kesempatan masuk dalam lingkaran tersebut, mungkin orang lebih mudah untuk terperdaya.

Apalagi dengan kepercayaan masyarakat yang masih percaya dengan gagasan Ratu Adil.

Menurutnya, orang dengan pemikiran tersebut lebih mudah untuk dibujuk masuk ke kerajaan itu.

Baca juga: Deretan Kasus Penipuan Berkedok Investasi, dari MeMiles hingga Swissindo

Memiliki keinginan namun tidak kesampaian

Terkait adanya kerajaan palsu ini, Bagong menjelaskan bahwa biasanya orang yang terperdaya itu merupakan masyarakat yang tidak memiliki tujuan hidup yang jelas dan mereka memiliki keinginan namun tidak kesampaian.

"Kan sama seperti pengikut arisan bodong. Ini ada manipulasi budaya untuk menguatkan masyarakat, itu masuknya modus," imbuh dia.

Atas kemunculan nama-nama keraton dan kerajaan palsu tersebut, Bagong juga menyampaikan, hal tersebut sebenarnya sudah berlangsung lama, namun baru terekspose pada waktu dekat ini.

Adanya keraton dan kerajaan juga tidak sepenuhnya dipercayai oleh masyarakat setempat dan nama-nama tersebut dimungkinkan belum terungkap semua.

"Menurut saya (kerajaan) ini masih ada," paparnya lagi.

Baca juga: [POPULER TREN] Viral Keraton Agung Sejagat | Jadwal Tes SKD CPNS 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com