Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permanenkan Data LTMPT Paling Lambat Jumat Siang Ini, Apa Tahapan Selanjutnya?

Kompas.com - 10/01/2020, 12:42 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) memberikan waktu bagi sekolah dan siswa untuk mempermanenkan data hingga Jumat (10/1/2020) pukul 13.00 WIB.

Ketua LTMPT Mohammad Nasih menegaskan, sekolah dan siswa yang tidak mempermanenkan data, konsekuensinya tidak bisa mengikuti serangkaian proses selanjutnya.

"Ya tidak bisa ikut," kata Nasih saat dihubungi Kompas.com, Jumat siang.

Nasih mengatakan, masih ada ribuan sekolah yang belum mempermanenkan data hingga Kamis (9/1/2020) kemarin.

Padahal, seharusnya menurut jadwal awal, pendaftaran akun LTMPT ditutup pada 7 Januari 2020.

Tahap selanjutnya

Nasih menyampaikan, setelah sekolah dan siswa mempermanenkan data, maka tahapan selanjutnya yaitu pengisian PDSS dan pendaftaran SNMPTN.

"Pengisian PDSS pada tanggal 15 Januari sampai dengan 8 Februari 2020," ujar dia.

Sementara, untuk pendaftaran SNMPTN 2020 diberikan waktu pada 11-25 Februari 2020.

Hingga Kamis (9/1/2020) pukul 17.00, berikut data sekolah dan siswa yang memiliki akun dan permanen data:

  • Jumlah sekolah akun aktif: 23.073
  • Jumlah sekolah permanen data: 18.955
  • Jumlah sekolah belum permanen data: 4.118
  • Jumlah siswa akun aktif: 1.375.381
  • Jumlah siswa permanen data: 1.255.031
  • Jumlah siswa belum permanen data: 120.350

Kebijakan baru

Pada tahun ini, pemerintah melalui LTMPT mengeluarkan kebijakan SSO (single sign on).

Tujuannya, agar data penerimaan calon mahasiswa baru dari jalur yang tersedia terintegrasi dalam satu sistem.

Kebijakan ini mengharuskan sekolah dan siswa yang akan lanjut ke universitas negeri baik lewat jalur SNMPTN 2020, UTBK 2020, dan SBMPTN 2020 mempunyai akun di situs LTMPT, https://portal.ltmpt.ac.id.

Kuota mahasiswa

Dilansir dari situs resmi LTMPT, penerimaan mahasiswa baru PTN 2020 dilaksanakan lewat tiga jalur.

Tiga jalur itu adalah:

  • Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)
  • Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)
  • Seleksi Mandiri

Rincian kuotanya:

- SNMPTN minimum 20 persen dari daya tampung
- SBMPTN minimum 40 persen dari daya tampung
- Seleksi Mandiri maksimum 30 persen dari daya tampung.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Syarat dan Ketentuan SNMPTN 2020

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Tren
Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Tren
Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Tren
Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal Usul Kehidupan di Bumi

Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal Usul Kehidupan di Bumi

Tren
3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa 'Santo Suruh' yang Unik

[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa "Santo Suruh" yang Unik

Tren
Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Tren
Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Tren
4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

Tren
Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Tren
Ada 'Andil' AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran

Ada "Andil" AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran

Tren
Kata Psikolog soal Pria Kuntit dan Teror Perempuan di Surabaya Selama 10 Tahun

Kata Psikolog soal Pria Kuntit dan Teror Perempuan di Surabaya Selama 10 Tahun

Tren
Geliat Bursa Pilkada Jateng 2024, Sudah Ada Tiga Nama yang Berpeluang Maju

Geliat Bursa Pilkada Jateng 2024, Sudah Ada Tiga Nama yang Berpeluang Maju

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com