Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Tak Ada Lagi Bantal Gratis di KA Eksekutif? Ini Penjelasan PT KAI

Kompas.com - 06/01/2020, 15:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia memberlakukan kebijakan baru per 1 Januari 2020, khususnya untuk perjalanan yang menggunakan kereta eksekutif.

Penumpang eksekutif yang biasa mendapatkan sebuah bantal kecil berwarna biru sejak awal perjalanan, kini tak lagi bisa menikmatinya secara gratis.

Fasilitas bantal gratis untuk penumpang kereta api kelas eksekutif sudah ditarik dan digantikan dengan bantal dengan ukuran lebih besar yang bisa didapatkan dengan menyewanya.

Bantal berwarna abu-abu sebagai ganti bantal biru kecil bisa didapatkan penumpang kereta eksekutif dengan membayar Rp 10.000.

Atas kebijakan ini, sejumlah konsumen mengaku kecewa dan menyatakan kekecewaan itu di Twitter.

Baca juga: Banjir Jakarta, PT KAI Pastikan Perjalanan Kereta Jarak Jauh Aman

Salah satunya akun @DyahTwindarti yang mempertanyakan mengapa fasilitas bantal untuk penumpang tidak ada lagi.

"Harga tiket kelas eksekutif itu mahal lho @KAI121, pemberian bantal/selimut itu servis sepele. Gitu kok ya dihapus, ujungujungnya entar paling diduitin/disewain, kelas BUMN kok gini. Apa karena BUMN/monopoli, seenak jidat gitu mainin harganya enggak mikirin servis?" tulisnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh akun lain @hennysus, dia mengaku bingung ketika tidak mendapati bantal yang biasa tersedia di masing-masing kursi penumpang kelas eksekutif.

Menanggapi pertanyaan yang diajukan konsumen, KAI melalui akun Twitter @kai121_ memberikan penjelasannya menanggapi pertanyaan sejenis yang datang dari @wahyzul.

Pihak KAI menyebutkan, tidak adanya fasilitas bantal karena tengah ada perbaikan desain kursi penumpang kereta eksekutif.

Oleh karena itu, tidak lagi memerlukan bantal seperti sebelumnya.

"Selamat pagi Bapak Wahyu dan mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Mulai tanggal 1 Januari 2020 fasilitas bantal di KA Eksekutif sudah tidak tersedia. Hal tersebut dilakukan karena saat ini PT. KAI terus melakukan peremajaan dan memperbaiki desain tempat duduk kereta agar menjadi lebih nyaman dan lebih leluasa. Trims," demikian jawaban akun KAI.

Baca juga: Penipuan Berkedok Rekrutmen PT KAI, 43 Orang Jadi Korban, Kerugian Rp 140 Juta

Masih dari Twitter, beredar pula potongan pesan yang berisi instruksi peniadaan bantal tersebut sebagai hasil dari rapat yang diadakan pada 17 Desember 2019.

Penjelasan PT KAI

Saat dikonfirmasi mengenai hal ini, VP Public Relation PT KAI Yuskal Setiawan menjelaskan, kebijakan itu masih dalam proses evaluasi.

"Sementara kan masih dalam kajian. Masih dievaluasi, masih dipelajari dulu seperti apa," kata Yuskal saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/1/2020).

Halaman:

Terkini Lainnya

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com