Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Jutaan Lansia China Beradaptasi dengan Teknologi Terkini?

Kompas.com - 05/01/2020, 18:05 WIB
Rizal Setyo Nugroho,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perkembangan zaman membuat teknologi semakin maju. Hal itu membuat kehidupan manusia semakin mudah. Di satu sisi, hal itu menjadi tantangan para lansia.  

Maria Josepha Retno Priyani, dosen Universitas Sanata Dharma dalam jurnalnya menyebutkan, kemajuan teknologi membuat lansia seperti berhadapan dengan lingkungan yang berbeda.

"Fasilitas umum, peralatan rumah tangga, pelayanan instansi pemerintah, sarana komunikasi dan media massa yang serba digital dengan tombol-tombol bergambar aneka simbol yang asing," tulisnya.

Padahal, mau tak mau, komputer, smartphone dengan berbagai fiturnya, model transaksi pembayaran secara serentak menyerbu kehidupan masyarakat. Termasuk lansia di dalamnya sehari-hari.

Menutup mata dan bahkan menjauhi kemajuan teknologi di era digital, justru akan membuat mereka menjadi warga yang terpinggirkan.

Baca juga: Menyelisik Klaim China atas Laut Natuna...

Lansia China Beradaptasi

Kondisi itu yang coba dilawan oleh lansia di China. Mereka saat ini mulai membiasakan diri dengan teknologi di Negeri Tirai Bambu itu.

Menurut statistik pemerintah, jumlah lansia China yang berusia di atas 65 tahun mencapai 166,6 juta jiwa. Angka itu setidaknya 12 persen dari keseluruhan populasi negara itu.

Dikutip dari Asia Nikkei, Xu Chang (80), kini mulai akrab bercengkrama dengan temannya melalui WeChat. Selain aplikasi perpesanan itu, dia juga menginstal 64 aplikasi di ponselnya.

"Penggunaan aplikasi seluler membuat hidup saya lebih mudah. Saya juga belajar banyak hal baru," kata dia.

Xu mengunduh Taobao Alibaba, aplikasi jual beli milik Jack Ma.

Dia kini juga mengonsumsi berita melalui Toutiao, aplikasi agrigator berita yang menurutnya lebih cepat menyampaikan berita ketimbang televisi.

Baca juga: Viral Foto Orang Terkaya di Indonesia Makan di Warung, Berikut Faktanya

Lansia lainnya, Tang Yanhang (64) dari Kota Changchun di Cina Utara juga merasakan dampak kemajuan teknologi.

Tang jauh dari anak-anaknya. Dia kini lebih memilih berbelanja melalui online daripada membawa tas belanjaan dari pasar sendirian. Dia bisa menunggu barang belanjaanya datang di rumah.

"Ini benar-benar nyaman," katanya.

Menurut laporan Tencent Holdings, operator WeChat, ada 63 juta orang berusia 55 tahun ke atas yang berkomunikasi dengan aplikasi tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com