Demikian pula dengan warna yang dihasilkan, 'pelangi api' terdiri atas warna-warna seperti merah, jingga, hijau, kuning, biru, nila, dan ungu.
Baca juga: Viral Sepekan, Kentut Bisa Bunuh Nyamuk hingga Pengangkatan PNS Tanpa Tes
Perbedaan 'pelangi api' dengan pelangi pada umumnya terletak pada proses tertentu yang lebih mempengaruhi pembentukan.
Pelangi terbentuk lebih karena proses pemantulan dan pembiasan. Sementara, 'pelangi api' lebih disebabkan oleh proses difraksi.
Dalam proses pembentukan pelangi, cahaya dibelokkan saat melewati lapisan dengan massa jenis berbeda.
Cahaya akan memantul dengan sudut yang sama dengan sudut datangnya.
Dalam proses difraksi, gelombang cahaya akan diubah bentuknya seperti cincin.
Sementara, terkait kapan saja fenomena ini dapat terjadi, Marufin mengungkapkan bahwa fenomena ini adalah fenomena yang sering terjadi.
"Sering kok. Sama dengan kejadian halo matahari. Hanya yg ini jarang menarik perhatian karena lebih kecil lingkupnya," kata Marufin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.