Pasalnya, Eropa merupakan pasar ekspor ikan terbesar Vietnam dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Susi Pudjiastuti soal Ekspor Benih Lobster: Astagfirullah, Tak Boleh Kita Kufur...
Uni Eropa telah mengambil tindakan terhadap negara-negara yang gagal mengikuti standar internasional untuk mencegah penangkapan ikan secara ilegal sejak tahun 2010.
Mereka juga berkomitmen dalam menjaga perairan dari kapal penangkap ikan ilegal dan menjatuhkan sanksi untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan terhadap penangkapan ikan ilegal.
Sekitar 11 sampai 26 juta ton tangkapan ikan global per tahun, 15 persen di antaranya merupakan tangkapan ilegal.
Rencana dibukanya ekspor benih lobster oleh Edhy Prabowo itu juga mendapatkan tanggapan keras dari Menteri KKP periode sebelumnya, Susi Pudjiastuti.
Melalui akun Twitter-nya, Susi mengatakan, lobster memiliki nilai ekonomi tinggi, sehingga kelestariannya perlu dijaga.
Ia juga menyebutkan, manusia tidak boleh tamak dan serakah karena tergiur dengan harga tinggi di pasar luar negeri.
"Lobster yang bernilai ekonomi tinggi tidak boleh punah, hanya karena ketamakan kita untuk menjual bibitnya; dengan harga seperseratusnya pun tidak. Astagfirullah... karunia Tuhan tidak boleh kita kufur akan nikmat dari-Nya," tulis Susi Pudjiastuti melelui unggahan Twitter, Selasa (10/12/2019).
"Satu ekor 400 gram itu sudah berapa harganya? Rp 1 juta. Kita jual ke Vietnam hanya dengan harga Rp 100.000 atau Rp 130.000. Nelayan tidak boleh bodoh dan kita akan dirugikan bila itu dibiarkan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.