Begitu juga Revolusi Perancis yang meletup pada 1789. Kemarau parah terjadi setahun sebelumnya, menyebabkan gagal panen serta meroketnya harga pangan.
Baca juga: Mengenal Keluarga Mafia Italia yang Menakutkan
Saat ini, kondisi ekstrem serupa terjadi di Guatemala. Antara 2008 hingga 2010, Guatemala diterjang empat badai yang memporak porandakan negaranya.
Badai menambah panjang daftar bencana yang dialami Guatemala, mulai dari gunung meletus sampai gempa bumi.
Dampaknya, tiga juta orang kesulitan mengakses pangan. Lebih dari 400.000 penduduknya hidup dari bantuan kemanusiaan. Seperempat anggaran Guatemala, habis untuk menambal kerusakan akibat bencana.
Demi bertahan hidup, petaninya bahkan menanam poppy, bahan dasar heroin. Guatemala kini menempati peringkat kelima negara dengan jumlah pembunuhan terbanyak.
Baca juga: Bekerja Sama dengan Kartel Narkoba, Capres Guatemala Ini Ditangkap AS
Yang terjadi di Suriah dan Guatemala, akan terjadi di tempat-tempat lain. Negara miskin dan berkembang yang pertama akan terpukul akibat perubahan iklim.
Bersambung...
Tulisan ini adalah seri kelima dari enam seri tulisan Mimpi Buruk Pemanasan Global. Baca artikel berikutnya, "Kiamat Sudah Dekat".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.