Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinilai Buruk, Ini Deretan Masalah di Penyelenggaraan SEA Games 2019

Kompas.com - 04/12/2019, 15:33 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Setidaknya inilah yang ditemukan pada 25 November 2019, beberapa hari sebelum upacara pembukaan dilakukan.

Tidak ada informasi yang diberikan dari Philippine Southeast Asian Games Organizing Committee (PHISGOC) terkait penggunaan ruangan tersebut, apakah akan digunakan sementara waktu atau seterusnya selama penyelenggaraan SEA Games 2019.

Baca juga: Viral, Press Room SEA Games Filipina Ternyata Bangunan Bersejarah

Makanan halal

Delegasi dari berbagai negara yang beragama Islam, termasuk dari Indonesia, tidak sengaja mengonsumsi makanan yang mengandung daging babi.

Hal itu karena tidak ada pemisahan yang dilakukan oleh pihak panitia antara makanan halal dan non-halal.

Akan tetapi, pihak manajemen hotel tempat sajian itu dihidangkan, Whitewoods Convention and Leisure Hotel, mengeluarkan klarifikasi mengenai makanan yang mereka berikan.

Mereka mengirimkan surat klarifikasi kepada panitia penyelenggara dan menyebutkan menu Kikiam yang mereka sajikan bukan terbuat dari daging babi, melainkan ayam. 

Pihak hotel pun mengaku memiliki bukti-bukti yang kuat atas pernyataannya itu.

Baca juga: Kikiam, Makanan yang Bikin Heboh SEA Games Filipina 2019

Transportasi dan akomodasi

Bukan hanya satu atau dua rombongan tim yang mengalami penelantaran di bandara dan mendapatkan ketidaknyamanan selama proses pengantaran ke hotel tempat mereka akan menginap.

Dikutip dari Rappler, tim dari Timor Leste yang menunggu shuttle jemputan di bandara selama hampir tiga jam hingga akhirnya diantarkan ke sebuah hotel yang ternyata salah dan bukan merupakan tempat mereka menginap.

Begitu juga tim sepak bola U-22 dari Myanmar yang menunggu lama di bandara dan mendapatkan kualitas shuttle jemputan yang tidak nyaman.

Sementara itu, tim dari Thailand mengaku menempati ruangan yang didesain untuk dua penghuni, tetapi panitia menempatkan tiga orang per ruangannya.

Mereka juga terpaksa membatalkan latihan pertama mereka di Binan Footbal Stadium karena terjebak kemacetan di jalan.

Ruangan hotel para tim dari Kamboja juga belum siap saat mereka tiba di hotel sehingga mereka harus menunggu di ruang konferensi milik hotel. Bahkan, sebagian di antara mereka tertangkap kamera tengah tidur di lantai ruangan yang hanya beralas karpet.

Baca juga: SEA Games 2019, Bus untuk Tim Bulu Tangkis Indonesia Alami Keterlambatan

Pembangunan belum selesai

Terakhir, masalah yang menjadi sorotan adalah belum rampungnya pembangunan sejumlah fasilitas yang akan dipergunakan untuk acara.

Dilansir dari BBC, terdapat beberapa venue seperti Rizal Stadium yang masih dalam tahap pembangunan, kamar mandi di dalam stadion tersebut juga masih belum rampung dipoles.

Padahal, stadion itu akan digunakan untuk pertandingan sepak bola dalam acara SEA Games ini.

Meskipun kondisi di dalam stadion sudah baik, tetapi di area lainnya karpet merah baru dibentangkan sesaat sebelum tim sepak bola dari Myanmar dan Thailand melaluinya. 

Tidak hanya kamar mandi, karpet di jalan yang akan dilalui para pemain juga baru dibentangkan sesaat sebelum mereka melewatinya menuju lapangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com