Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Mitos Keliru Seputar HIV/AIDS

Kompas.com - 01/12/2019, 06:29 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini, 1 Desember 2019, diperingati sebagai Hari AIDS sedunia. Peringatan Hari AIDS Sedunia pada 1 Desember telah dimulai sejak 1988.

Tujuan peringatan hari ini adalah menumbuhkan kesadaran dan mengedukasi masyarakat mengenai HIV/AIDS.

Akan tetapi, hingga hari ini, masih ada sejumlah stigma yang diberikan kepada penderita HIV/AIDS dan mitos yang berkembang seputar penyakit ini.

Stigma tersebut biasanya karena ketidaktahuan masyarakat tentang fakta sebenarnya di balik mitos-mitos seputar HIV/AIDS yang selama ini beredar.

Ada banyak mitos dan kesalahpahaman tentang HIV/AIDS.

Berikut 5 di antaranya, disarikan dari JEO Kompas.com "Kenali Mitos dan Fakta HIV/AIDS Biar Tak Gampang Kasih Stigma"

1. Berdekatan dengan penderita HIV membuat kita tertular

Faktanya, HIV tidak menyebar melalui sentuhan air mata, keringat atau air liur.

Menghirup udara yang sama dengan penderita HIV juga tidak akan membuat kita tertular.

Bahkan, menggunakan peralatan makan atau peralatan olahraga yang sama, hingga memeluk atau mencium penderita HIV tidak akan membuat kita tertular.

HIV umumnya menular melalui darah, hubungan seksual, dan dari ibu ke bayi, penggunaan jarum suntik, dan hubungan seks yang tidak aman.

2. Nyamuk bisa menjadi media penularan HIV

Penularan HIV memang bisa melalui darah. Akan tetapi, gigitan serangga tidak akan menyebabkan kita tertular HIV.

Hingga saat ini, tidak ada hasil riset yang membuktikan bahwa serangga yang telah mengigit penderita HIV akan menularkannya kepada orang lain.

Pasalnya, HIV hanya hidup di waktu singkat di tubuh serangga. 

Potensi penularan muncul melalui kontak seksual, pemakaian bersama jarum suntik tidak steril, dan melalui percampuran langsung cairan tubuh seperti saat transfusi darah atau berhubungan seks tidak aman.

3. HIV mudah dideteksi

Penderita HIV biasanya tidak menunjukkan gejala apa pun selama bertahun-tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com