Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Charles Darwin Terbitkan Buku tentang Seleksi Alam

Kompas.com - 24/11/2019, 09:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Hari ini 160 tahun yang lalu, tepatnya pada 24 November 1859, Charles Darwin pertama kali menerbitkan buku “Origin of Species by Means of Natural Selection, or The Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life”.

Buku tersebut adalah buku tentang asal-usul spesies di mana proses seleksi alam mempengaruhi.

Buku yang dibuat oleh “Bapak Evolusi” tersebut menuai banyak kotroversi dan pedebatan bahkan hingga hari ini.

Perdebatan tersebut baik dari sisi sains, filsafat maupun agama.

Meski demikian, Origin of Species laris manis terjual pada cetakan pertamanya. Bahkan pada tahun 1872 buku tersebut terbit hingga enam edisi dan menjadi buku paling berpengaruh di zaman modern.

Buku karangan Darwin banyak dianggap sebagai salah satu buku yang mendasari perkembangan botani modern, biologi seluler dan genetika.

Baca juga: Ilmuwan Islam Temukan Teori Evolusi 1.000 Tahun Sebelum Charles Darwin

Sosok Charles Darwin

Darwin adalah seorang putra seorang dokter Inggris.

Memiliki ketertarikan pada dunia botani dan ilmu pengetahuan alam, mendorongnya untuk melakukan penelitian dengan cara berkeliling dunia.

Ia pernah berkelling Amerika Selatan selama lima tahun sebagai ahli botani tanpa dibayar di HMS Beagle.

Perjalanannya membuatnya menghasilkan banyak makalah sebagai peneliti lapangan dan penulis ilmiah yang karyanya kerap dibaca pada pertemuan ilmiah terkemuka di London.

Karya-karyanya ia kirimkan dari Amerika Selatan dan Kepulauan Galapagos, sehingga ketika ia pulang kembali, namanya telah banyak dikenal.

Darwin kemudian menerbitkan studi zoologi dan geologi usai kembali dari perjalanannya.

Ia sempat menunda menerbitkan bukunya tentang seleksi alam  selama bertahun-tahun.

Hal itu karena ia melihat nasib para peneliti dengan teori ilmiah radikal seperti Copernicus dan Galileo yang berakhir kurang baik.

Namun penundan penerbitan itu sembari ia terus melakukan pengembangan penelitian diam-diam.

Usai ia menikah dan memiliki tujuh anak ia baru menerbitkan buku Origin of Species-nya bersamaan dengan beberapa peneliti yang menerbitkan karya serupa.

Darwin, meninggal pada tahun 1882 di usianya yang ke 73 tahun.

Ia meninggal karena gagal jantung dan dan kondisi ingatannya yang memburuk.

Meski telah berlalu cukup lama, kematian Darwin juga menarik perhatian para peneliti modern yang berusaha mengungkap kondisi membingungkan para tokoh terkemuka yang telah lama meninggal.

Baca juga: Teori Baru Klaim Charles Darwin Idap Penyakit Ganas Semasa Hidupnya

Profesor kedokteran dan direktur penelitian di Fakultas Kedokteran di Universitas Thomas Jefferson di Philadelphia, Cohen setuju dengan teori yang menyebut Darwin kemungkinan mengidap penyakit yang disebut penyakit Chagas.

Ia menilai penyakit yang disebabkan parasit tersebut didapat saat Dawin berkeliling dunia.

Menurutnya penyakit tersebut yang kemudian menyebabkan Darwin kerap mengeluhkan tentang kondisi kesehatan pencernaannya.

Penyakit chagas jika tak diobati akan menimbulkan kerusakan jantung. Itulah yang menurutnya menjadi penyebab Darwin meninggal dengan kondisi gagal jantung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com