Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Banjir di Venesia Menjadi Perhatian Dunia?

Kompas.com - 17/11/2019, 20:06 WIB
Rosiana Haryanti,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Kota wisata Venesia diterjang banjir selama hampir sepekan ini. Sejak banjir menerjang, bagian-bagian kota itu terendam air dengan ketinggian hingga 1,8 meter.

Bahkan banjir yang terjadi di Venesia disebut-sebut merupakan bencana terburuk dalam setengah abad ini.

Bencana tersebut mengakibatkan 85 persen jalanan di Venesia terendam air.

Sesaat setelah air pasang menerjang, warga dan para turis mencari perlindungan.

Kota kanal di Italia itu pun lumpuh.

Para wisatawan yang biasanya memenuhi jalanan dan kanal-kanal memilih untuk langsung meninggalkan Venesia. Bahkan, para pekerja berbondong-bondong mulai menyelamatkan karya seni yang ada di seluruh penjuru kota.

Kota kanal ini terakhir kali mengalami banjir pada tahun 1966 dengan ketinggian 1,94 meter.

Banjir yang menerjang pun sontak langsung menjadi perhatian media-media dunia.

Setelah itu, beredar foto yang memperlihatkan kondisi kota saat ini.

Wali Kota Venesia, Luigi Brugnaro pun lantas menyatakan kondisi banjir di Venesia sebagai keadaan darurat.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Bencana Banjir Bandang Wasior, Papua Barat, 150 Orang Meninggal Dunia

Warisan Dunia

Lantas mengapa banjir di Venesia menjadi perhatian dunia?

Melansir laman CNN, Minggu (17/11/2019), banjir yang menerjang Venesia menimbulkan kerusakan parah.

Kerusakan yang ada bukan hanya terjadi di jalanan dan gedung-gedung saja, namun juga mengancam eksistensi kota sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Kota ini menympan sejarah berupa karya seni dan arsitektur yang melimpah. Venesia memiliki salah satu karya arsitektur dengan konsentrasi tertinggi di dunia.

Di seluruh penjuru kota terdapat arsitektur menawan hasil karya para seniman dan arsitek kelas dunia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com