Ia juga meminta Ahok mengubah cara berkomunikasinya saat memimpin salah satu perusahaan BUMN.
Ia berharap agar Ahok lebih mengedepankan empati bukan emosi dalam memimpin sebuah lembaga.
Seperti yang selama ini diketahui publik, saat menjawab sebagai Gubernur DKI Jakarta, Ahok terkesan memiliki gaya komunikasi yang emosional.
Dalam sebuah wawancara dengan Kompas.com di tahun 2016, Ahok mengakui jika gaya komunikasinya memang cenderung emosional.
Bahkan, berbagai pihak telah menasihati dirinya agar mengubah caranya dalam berkomunikasi.
Saat masih menjabat sebagai wakil Gubernur DKI Jakarta, Jokowi pun pernah menasihati Ahok agar lebih menahan emosi.
Namun, ia mengakui seringkali melupakan nasihat tersebut.
Ahok mengatakan alasan emosinya suka meledak-ledak salah satunya karena pembawaan.
"Kadang-kadang aku kesal juga sama orang-orang, lihat situasinya (bermasalah), kesal saja. Daripada kesal-kesal, nahan-nahan jantungan, mendingan keluar, tetapi aku cepat lupa kok," kata Ahok, dikutip dari Kompas.com, 12 Januari 2016.
Baca juga: Rekam Jejak Ahok, dari Kontraktor, Gubernur, Napi, Kini ke BUMN
(Sumber: Kompas.com/Kahfi Dirga, Dani Prabowo, Akhdi Martin, Haryanti Puspa, Ihsanuddin | Editor: Icha Rastika, Bambang Priyo Jatmiko, Krisiandi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.