Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan meminta aplikator ojek online memperketat proses rekrutmen pengemudi ojek online.
“Aplikator juga harus melakukan pemantauan terhadap anggotanya yang aktif karena biasanya kalau ada orang pihak yang berkegiatan kayak gitu (pegeboman) dia ada kelainan," ujar Budi.
Direktur Utama Angkasa Pura II itu mengungkapkan akan memangggil operator ojek online pasca peristiwa bom tersebut. Hal ini menurutnya penting agar para aplikator ojek online meningkatkan kewaspadaan.
"Oleh karenanya kami akan panggil aplikator, mereka kami minta bikin SOP yang ketat,” kata Budi.
President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan usai mengetahui jaket ojek online digunakan dalam aksi teror, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
Grab siap membantu kepolisian untuk proses investigasi lebih lanjut apabila diperlukan.
“(Begitu dengar kejadian), kami langsung berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait untuk memberikan dukungan penuh,” kata Ridzki.
Hal yang sama disampaikan perwakilan Go-Jek. Vice President of Corporate Communication Gojek, Kristy Nelwan, mengatakan, pihaknya mengutuk aksi teror di Mapolrestabes Medan.
Kristy masih berusaha memastikan apakah jaket yang digunakan berasal dari aplikasinya
Baca juga: Terduga Pelaku Bom di Medan Pakai Atribut Ojek Online, Ini Kata Gojek
"Kami mengutuk aksi teror tersebut. Kami tidak dapat berkomentar mengenai atribut pelaku dan kami masih akan menghubungi dan berkoordinasi dengan pihak berwajib," ujar Kristy dalam keterangan resmi.
Kristy juga menegaskan bahwa Gojek menentang keras segala tindakan anarkistis dan akan memberikan dukungan penuh terhadap upaya pihak berwajib dalam menjaga keamanan masyarakat.
"Gojek menentang keras segala tindakan anarkistis dan akan memberikan dukungan penuh upaya pihak berwajib dalam menjaga keamanan masyarakat," katanya.
(Sumber: KOMPAS.com/Kontributor Medan, Dewantoro; Achmad Nasrudin Yahya; Elsa Catriana; Ade Miranti Karunia; Sri Noviyanti | KOMPAS TV/Bahran Nasri)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.