Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batal Direkrut Arsenal karena Peringkat Indonesia, Berikut Profil Bagus Kahfi

Kompas.com - 31/10/2019, 15:34 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyerang Timnas U-19 Indonesia Amiruddin Bagus Kahfi dikabarkan batal direkrut The Gunners, Arsenal.

Hal itu lantaran Bagus terganjal peraturan di Inggris, yang menyebutkan larangan bagi klub untuk merekrut pemain dari negara yang peringkat FIFA-nya jauh dari Inggris.

Peraturan tersebut khusus bagi pemain non-Eropa harus berasal dari negara yang berada dalam 70 besar peringkat FIFA.

Saat ini, Indonesia peru diketahui berada di peringkat ke-171 FIFA.

Lalu siapakah Bagus Kahfi ini?

Dilansir dari berbagai sumber, Amiruddin Bagus Kahfi Al-Fikri atau yang akrab disapa Bagus Kahfi lahir di Magelang, 16 Januari 2002.

Bagus merupakan pemain yang berposisi sebagai penyerang di Timnas Indonesia U-19 saat ini.

Bagus merupakan anak pasangan dari Yuni Puji Istiono dan Dewi Kartikasari 

Ia juga memiliki saudara kembar bernama Amiruddin Bagas Kaffa yang sama-sama lahir di Magelang.

Baca juga: Suporter Sering Berulah, Ada Apa dengan Sepak Bola Kita?

Karier

Pemain bintang Timnas Indonesia U-18 dipanggil pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemyPSSI Pemain bintang Timnas Indonesia U-18 dipanggil pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy

Bagus memulai kariernya di dunia sepakbola saat berusia 6 tahun, saat itu ia bergabung dengan sekolah sepak bola (SSB) di SSB Gelora Putra Deltras (Sidoarjo).

Kemudian dilanjutkan di SSB Blue Eagle (Jakarta), SSB Undip (Semarang), dan SB Putra (Kalimantan Tengah).

Selain menimba ilmu di sekolah sepak bola dalam negeri, Bagus juga tercatat pernah bermain di Frenz United (Malaysia) dan Chelsea Academy (Singapura).

Pada ajang Piala Tien Phong Plastic 2017 di Vietnam, Bagus berhasil membawa Timnas Indonesia U-16 menjadi juara.

Setahun berikutnya, Bagus kembali membawa garuda cilik menjuarai Piala Jenesys di Jepang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com