Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Jadi Menteri Pertahanan, Gerindra: Nation Call

Kompas.com - 25/10/2019, 08:25 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Andre Rosiade mengungkapkan latar belakang apa yang mendasari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menerima tawaran Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

Hal itu tak lepas dari konsep yang diajukan Prabowo kepada Jokowi mulai soal kedaulatan energi, pangan, air hingga pertahanan dan keamanan.

"Nah karena ditawari, ada nation call atau panggilan negara terhadap beliau, lalu kan beliau ini kan prajurit, patriot, negarawan, ada panggilan negara terhadap beliau dan itu merupakan kompetensi beliau, beliau tentu sebagai negarawan, menghilangkan egonya untuk menerima panggilan negara ini untuk melakukan pengabdian kepada bangsa dan negara," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (24/10/2019) malam.

Andre menjelaskan, merapatnya Prabowo ke Jokowi juga merupakan bagian dari semangat rekonsiliasi yang diharapkan oleh masyarakat Indonesia.

Dan juga diharapkan bersama-sama seluruh elemen bangsa bersatu-padu untuk menghadapi berbagai ancaman yang ada.

"Mulai dari ancaman resisi ekonomi serta ancaman dari kedaulatan kita," katanya lagi.

Oleh sebab itu, menurutnya Prabowo mau membantu pemerintahan Joko Widodo.

Seluruh kader Partai Gerindra, sambung Andre tegak lurus dengan keputusan Prabowo dan akan mendukung sepenuhnya keputusan tersebut.

Baca juga: Saat Menteri Jokowi Rangkap Jabatan, Apa yang akan Terjadi?

Safari politik

Juru Bicara Fraksi Partai Gerindra Andre Rosiade saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/10/2019).KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Juru Bicara Fraksi Partai Gerindra Andre Rosiade saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/10/2019).

Ketika disinggung apakah safari politik yang sebelumnya dilakukan Prabowo menjelang pemilihan menteri ada kaitannya, Andre membantah hal tersebut.

"Tidak, itu hal yang berbeda, kalau safari yang dilakukan Pak Prabowo dengan bertemu para pimpinan partai politik kemarin, itu namanya safari kebangsaan," ujar dia.

Safari kebangsaan itu menurutnya, dalam rangka silaturahmi dan merekatkan hubungan utamanya di antara partai politik yang mempunyai perbedaan pilihan saat Pemilu 2019.

Lebih lanjut, Andre mengatakan setelah Prabowo dipanggil Jokowi sehari sebelum dilantik, Prabowo pun melakukan silaturahmi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Hal itu menurutnya, menunjukkan bahwa apapun posisi kita, di dalam atau di luar pemerintah, apapun partai kita, kita harus bersama-sama membangun bangsa indonesia ini.

"Itu tujuan dari safari kebangsaan kemarin," katanya.

Baca juga: Di Balik Rapat Perdana Kabinet, dari Sarung Maruf Amin hingga Mobil Prabowo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com