Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beragam Cerita Menteri Jokowi Jelang Pelantikan...

Kompas.com - 19/10/2019, 13:05 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pelantikan presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 akan digelar pada Minggu (20/10/2019) besok.

Presiden Jokowi diketahui sudah menggelar acara perpisahan dengan para menteri di Istana Negara pada Jumat (18/10/2019).

Beberapa menteri di Kabinet Kerja Jilid I pun mulai buka-bukaan soal "aib" koleganya di kabinet.

Berikut beberapa cerita dari sejumlah menteri Kabinet Kerja Jokowi:

Sri Mulyani ungkap ada Menteri tak punya WA

Diberitakan Kompas.com (19/10/2019), Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa ada menteri yang tidak memiliki WhatsApp.

Menteri yang dimaksud adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

Hal itu diungkapkan Sri Mulyani ketika bincang santai menteri-menteri di bidang ekonomi dengan para wartawan di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (18/10/2019).

Menurut Sri Mulyani, Basuki masih menggunakan SMS lantaran keterbatasan dari sisi waktu. Karena Basuki kerap terjun langsung ke lapangan meninjau proyek-proyek infrastruktur.

Selain itu, menurut Sri Mulyani, Basuki merupakan satu-satunya menteri yang tidak memakai WA.

Basuki yang turut hadir dalam acara bincang santai itu hanya tersenyum ketika rahasianya yang masih setia dengan SMS dibongkar Sri Mulyani.

Baca juga: 5 Fakta soal Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Menteri Susi ungkap banyak lobi

Lain lagi dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Ia mengungkapkan bahwa ada banyak lobi-lobi selama 4,5 tahun terakhir agar kebijakannya tidak diterapkan.

Ungkapan tersebut ia sampaikan ketika memberi sambutan peluncuran bukunya berjudul "Transformasi Kelautan dan Perikanan 2014-2019 di Gedung Mina Bahari III Kementerian Kelautan dan Perikanan ( KKP), Jakarta, Jumat (18/10/2019).

Menurut Susi, lobi ikan asing sangat banyak mengetuk pintu pemerintahan, dari partai politik, pejabat tertentu, hingga tokoh masyarakat.

Susi juga mengakui bahwa tidak mudah baginya untuk terus konsisten dengan kebijakannya, karena ia kerap mendapat protes, cibiran, hingga demo-demo.

Namun, ia lega karena kementerian yang dipimpinnya dapat konsisten hingga akhir masa jabatan di Kabinet Kerja I Joko Widodo-Jusuf Kalla

Baca juga: Fakta Pelantikan Jokowi-Maruf Amin, dari Dijaga 30.000 Aparat hingga Disediakan Stan Makanan Gratis

Luhut suka kesal Jokowi sering direndahkan

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengaku kesal, karena dalam 5 tahun ini kerap melihat banyak pihak yang sering merendahkan Jokowi.

Luhut mengungkapkan hal tersebut saat mengahdiri silaturahmi perpisahan Jokowi-Jusuf Kalla dan Kabinet Kerja, di Istana Negara, Jumat (18/10/2019).

Menurut Luhut, Jokowi merupakan sosok pekerja keras, pemberani, dan memberikan pengayoman pada anak buahnya.

Padahal, menurutnya para pemimpin dunia sangat memberikan apresiasi kepada Jokowi.

Luhut menilai Jokowi saat ini sudah membuat suatu langkah yang besar dan meletakkan landasan yang baik dalam periode pertamanya bersama dengan Jusuf Kalla.

Menurutnya, pada periode kedua nanti, Jokowi hanya perlu mempercepat yang telah dimulai pada periode pertama.

Baca juga: Jelang Pelantikan Presiden, Setneg Rilis Foto Resmi Jokowi dan Maruf Amin

Menhub dan Menaker sudah beres-beres rumah dinas

Selain lobi-lobi dan adanya menteri yang tidak memiliki aplikasi WhatsApp, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri diketahui sudah membereskan rumah dinasnya.

Budi bahkan sudah berkemas semenjak bulan lalu.

Menurut Budi, hal itu ia lakukan setelah berakhirnya pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Budi mengaku tidak ada perintah dari siapapun, ia berkemas barang-barang di rumah dinasnya sendiri.

Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri juga telah berkemas sejak sebulan yang lalu.

Menurut Hanif, tinggal beberapa barang saja yang masih perlu dibereskan.

Ia sengaja berkemas sejak lama agar dapat langsung meninggalkan rumah dinas setelah purnatugas.

Baca juga: Jelang Pelantikan Presiden, 72 Mobil Disiapkan untuk Tamu Negara

(Sumber: Kompas.com/Yoga Sukmana, Ihsanuddin, Fika Nurul Ulya | Editor: Erlangga Djumena, Krisiandi, Diamanty Meliana, Bambang Priyo Jatmiko)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

Tren
Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com