Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Kasus Sulli, Mengapa Banyak Tokoh Terkenal Alami Depresi?

Kompas.com - 15/10/2019, 11:10 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Artis peran sekaligus penyanyi asal Korea, Choi Jin-ri atau yang dikenal dengan Sulli ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri di lantai 2 rumahnya di Seongnam, Seol, Senin (14/10/2019).

Mantan personel grup f(x) itu diduga mengalami depresi parah yang membuatnya terpaksa mengakhiri hidupnya sendiri.

Tahun 2014, Sulli sempat mendapatkan perawatan untuk kesehatan mental karena mengidap serangan panik dan fobia sosial.

Sulli bukan satu-satunya selebriti yang memutuskan mengakhiri hidupnya sendiri.

Bulan Juni lalu, aktris senior Korea Selatan Jeon Mi Seon juga meninggal dunia karena bunuh diri.

Lalu di tahun 2017, vokalis Linkin Park Chester Bennington juga mengakhiri hidupnya dengan cara yang sama.

Lantas, mengapa banyak orang terkenal mengalami depresi hingga memilih mengakhiri hidupnya sendiri?

Dokter spesialis kesehatan jiwa dr. Dharmawan AP, SpKJ, mengatakan, banyak selebriti biasanya belum siap untuk hidup dalam ketenaran dan hidup dalam kejaran target oleh agensi tempatnya bekerja.

"Mereka jadi kecapaian. Jadwalnya padat. Kemana-mana harus manggung. Hidupnya serasa enggak ada yang lain cuma dijadikan mesin pencari uang," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/10/2019).

Menurut Dharmawan, kondisi semacam ini biasanya terjadi saat seseorang berada di usia kritis atau di atas usia 20 tahun.

Menurut teori perkembangan psikososial Erik H. Erikson, di usia 20 hingga 30 tahunan, seseorang berada dalam tahap siap untuk membangun hubungan yang dekat dan berkomitmen dengan orang lain.

Jika seseorang gagal melewati tahapan ini atau memiliki sedikit kepekaan diri, maka akan timbul rasa keterasingan dan jarak dalam interaksi dengan orang lain.

Akibatnya, orang tersebut sering terisolasi secara emosi, merasa sendiri, hampa dan depresi.

"Usia-usia tersebut memang rentang mengalami depresi karena keberadaan atau eksistensi diri. Ini ada hubungannya dengan teori perkembangan psikososial yang digagas oleh Erik H.Erikson," ujar Dharmawan.

Baca juga: Sulli Eks f(x) Bunuh Diri, Ini 6 Nyinyiran Netizen yang Bikin Depresi

Krisis eksistensi

Menurut Dharmawan di usia-usia tertentu, manusia bisa mengalami depresi karena eksistensi diri. Depresi semacam ini, juga bisa diakibatkan karena orang tersebut merasa terasing saat berinteraksi dengan orang lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Tren
Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa 'Kerja' untuk Bayar Kerugian

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa "Kerja" untuk Bayar Kerugian

Tren
Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Tren
4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Tren
Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Tren
Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com