Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Pulau Ambon dan Seram Hilang akibat Patahan

Kompas.com - 12/10/2019, 18:05 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com – Menyusul gempa tektonik yang terjadi di wilayah Maluku beberapa waktu terakhir, tersebar sebuah informasi melalui grup percakapan WhatsApp yang menyebut Pulau Ambon dan Pulau Seram dapat longsor ke dasar lautan.

Akan tetapi informasi ini segera mendapat tanggapan dari pihak berwenang dan dinyatakan sebagai hoaks, masyarakat pun tidak perlu panik menanggapi isu tidak berdasar ini.

Narasi yang beredar

Informasi yang beredar, disebutkan terdapat sebuat palung yang disebut sebagai yang paling dalam di seluruh dunia, terletak di sekitar perairan Maluku.

Klaim itu disampaikan dengan menyertakan foto perairan di sekitar Kepulauan Maluku yang disebut berasal dari hasil citra satelit 3 dimensi.

Peta itu menunjukkan tingkat kedalaman dasar laut, yang ditunjukkan melalui gradasi dan lekuk yang berbeda pada gambar.

Sementara di bagian teks, disebutkan potensi patahan mungkin saja terjadi hingga melongsorkan daratan Pulau Ambon dan Pulau Seram hingga ambles ke dasar lautan.

Berikut ini narasi lengkap dari informasi yang beredar di WAG:

Ini hasil foto satelit 3 dimensi Kepulauan Maluku, ternyata posisi Ambon Lease tepat di atas tubir jurang palung laut paling dalam di dunia. Justru hal paling menakutkan bagi para ahli bagi Ambon Seram lease bukan tsunami. Akan tetapi yang lebih mengerikan adalah patahan atau longsoran. Jika itu terjadi, maka Pulau Ambon Lease, Seram, dan sekitarnya ikut patah atau longsor masuk ke dalam jurang palung laut berkilo-kilo di dasar lautan. Peristiwa sejenis yang dikhawatirkan itu pernah terjadi 100 tahun lalu di Seram, misteri tenggelamnya Tanjung Elpaputi. Saat itu Elpaputi bukan dihantam tsunami, tetapi faktanya Tanjung Elpaputi patah dan jatuh menghilang bersama longsoran ke dalam palung Laut Seram. Banyak berdoa untuk keselamatan Pulau Ambon Lease.

Baca juga: Hoaks, Pulau Ambon dan Seram akan Ambles ke Palung Laut

Penelusuran Kompas.com

Ahli tsunami dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dr Abdul Muhari memberikan klarifikasi atas berbagai hal, mulai dari foto yang digunakan, hingga isu dua pulau besar yang akan ambles ke palung laut.

Pertama, mengenai foto perairan Kepulauan Maluku yang digunakan oleh penyebar informasi, disebut sebagai foto biasa yang dapat dengan mudah didownload di Google. Muhari juga menyebutkan, satelit tidak dapat menunjukkan potret kedalaman laut.

“Gambar tersebut bukanlah foto satelit 3D, karena satelit tidak bisa membuat foto dasar laut apalagi hingga kedalaman 7 km di bawah permukaan laut,” kata Muhari melalui rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (12/10/2019) pagi.

Lebih lanjut mengenai foto, ia menyebut peta itu adalah gambar batimetri yang dimanipulasi sedemikian rupa dan dilengkapi dengan keterangan berbau ilmiah untuk menakuti masyarakat.

Selain itu, mengenai pulau yang bisa longsor ke dasar lautan, Muhari menyebut selama ini belum ada sejarah gempa dan tsunami di dunia yang menenggelamkan pulau sebesar Ambon dan Seram. Dengan begitu, asumsi tidak dapat dibenarkan.

Terlebih dengan adanya hasil penelitian dari Australia dan Inggris oleh Jonathan M. Pownall, Gordon S. Lister, dan Robert Hall yang menunjukkan tidak adanya bukti kuat bahwa segmen Palung Banda bersifat aktif.

“Jadi jika ada berita atau tulisan yang mengaitkan hasil penelitian tersebut dengan prediksi-prediksi kejadian gempa atau tsunami yang akan terjadi di Ambon, maka itu adalah hoaks,” tegas Muhari.

Dengan pernyataan ini, informasi yang tersebar melalui WAG terklarifikasi sebagai kabar hoaks yang hanya dibuat untuk menakut-nakuti masyarakat di tengah duka bencana gempa yang masih terus berlanjut di wilayah Ambon hingga saat ini.

Untuk itu, masyarakat diminta untuk tidak panik dan termakan hoaks yang beredar.

“Ini harus kita sikapi dengan bijak dengan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan persiapan rencana evakuasi mandiri yang baik,” kata Muhari.

 Baca juga: Gempa Ambon: 135.875 Orang Mengungsi, 6.795 Rumah Rusak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com