KOMPAS.com - Nama Abdul Basith menjadi satu dari enam nama terduga pelaku kerusuhan di tengah Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI di Jakarta, Sabtu (28/9/2019) pagi sampai sore.
Mereka diamankan oleh Tim Jatanras Polda Metro Jaya di Jalan Maulana Hasanudin, Kecamatan Cipondoh, Tangerang Kota, Sabtu (28/9/2019).
Dalam penangkapan itu, polisi juga menemukan barang bukti berupa 28 bom molotov.
Diketahui, Abdul Basith merupakan seorang dosen Institut Pertanian Bogor (IPB).
Berdasakan data di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Abdul Basith berstatus sebagai dosen di IPB.
Ia merupakan dosen tetap program studi Manajemen Pembangunan Daerah dengan jabatan fungsional sebagai Lektor.
Abdul Basith menyandang gelar Insinyur (Ir) pada tahun 1981 dari kampus yang sama, yaitu IPB.
Di tahun 1987, ia berhasil memperoleh gelar magister (M.S) dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Gelar doktor berhasil ia peroleh di tahun 2012 dari IPB.
Baca juga: Dosen IPB Abdul Basith Menyimpan 28 Bom Molotov
Salah satu penelitiannya dalam bidang manajemen adalah "Analisis Atribut Produk pada Manajemen Mutu Proses Produksi Daging Sapi di RPH PT Elders Indonesia, Bogor."
Penelitian tersebut diterbitkan di Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen IPB, Januari 2019.
Selain menjadi dosen, Abdul Basith juga sering diundang untuk menjadi motivator trainer.
Ia pernah mengisi beberapa seminar motivasi di beberapa kampus di Indonesia, seperti Universitas Muhammadiyah Makassar dan Universitas Warwadewa Bali.
Sebelumnya, Kepala Biro Humas IPB Yatri Indah Kusumastuti membenarkan bahwa Abdul Basith merupakan staf pengajar di IPB.
Namun, Yatri menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh yang bersangkutan tidak ada kaitannya dengan kampus IPB.