Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamat Hari Kereta Api, 74 Tahun Sejarah Panjang PT KAI Persero

Kompas.com - 28/09/2019, 17:08 WIB
Nur Rohmi Aida,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Masa ini juga terjadi banyak pengurangan jalur kereta api, lantaran Jepang mengangkut jalur rel kereta ke Myanmar untuk membangun jalur di sana.

DKARI dibentuk

Beberapa saat setelah Indonesia merdeka, tepatnya 28 September 1945, karyawan kereta api yang tergabung dalam Angkatan Moeda Kereta Api (AMDA) dan Serikat Buruh Kereta Api (SBKA) mengambil alih kekuasaan perkeratapian.

Mereka datang ke Balai Besar KA Bandung, yang kini pusat PT KA, untuk mengambil alih kantor dari tangan Jepang.

Sejak saat itu, terbentuklah DKARI sekaligus ditetapkan sebagai Hari Kereta Api Indonesia.

Baca juga: HUT ke-74, PT KAI Resmi Luncurkan Kereta Istimewa

Saat Belanda kembali ke Indonesia tahun 1946, Belanda membentuk kembali perkeretaapian Indonesia dengan nama Staatssporwegen/Verenigde Spoorwegbedrif (SS/VS).

Usai Konfrensi Meja Bundar Desember 1949, aset yang diambil Belanda dikembalikan ke Indonesia. Kemudian terbentuklah Djawatan Kereta Api (DKA) tahun 1950, dimana merupakan gabungan antara DKARI dan SS/VS.

Tanggal 25 Mei 1963, DKA kemudian bertransformasi menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA).

Tahun 1971, PNKA dirubah strukturnya menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA).

20 tahun kemudian perubahan terjadi lagi. Guna meningkatkan pelayanan jasa angkut, PJKA pada tahun 1991 diubah menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka).

7 tahun sesudahnya, tepatnya tahun 1998 Perumka bertransformasi lagi menjadi PT Kereta Api (Persero).

Selanjutnya, tahun 2011 hingga sekarang, nama perusahaan PT Kereta Api (Persero) berubah menjadi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dengan pelayananan yang terus membaik.

Baca juga: Kompas.com Raih Penghargaan dari PT KAI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com