Masa ini juga terjadi banyak pengurangan jalur kereta api, lantaran Jepang mengangkut jalur rel kereta ke Myanmar untuk membangun jalur di sana.
Beberapa saat setelah Indonesia merdeka, tepatnya 28 September 1945, karyawan kereta api yang tergabung dalam Angkatan Moeda Kereta Api (AMDA) dan Serikat Buruh Kereta Api (SBKA) mengambil alih kekuasaan perkeratapian.
Mereka datang ke Balai Besar KA Bandung, yang kini pusat PT KA, untuk mengambil alih kantor dari tangan Jepang.
Sejak saat itu, terbentuklah DKARI sekaligus ditetapkan sebagai Hari Kereta Api Indonesia.
Baca juga: HUT ke-74, PT KAI Resmi Luncurkan Kereta Istimewa
Saat Belanda kembali ke Indonesia tahun 1946, Belanda membentuk kembali perkeretaapian Indonesia dengan nama Staatssporwegen/Verenigde Spoorwegbedrif (SS/VS).
Usai Konfrensi Meja Bundar Desember 1949, aset yang diambil Belanda dikembalikan ke Indonesia. Kemudian terbentuklah Djawatan Kereta Api (DKA) tahun 1950, dimana merupakan gabungan antara DKARI dan SS/VS.
Tanggal 25 Mei 1963, DKA kemudian bertransformasi menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA).
Tahun 1971, PNKA dirubah strukturnya menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA).
20 tahun kemudian perubahan terjadi lagi. Guna meningkatkan pelayanan jasa angkut, PJKA pada tahun 1991 diubah menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka).
7 tahun sesudahnya, tepatnya tahun 1998 Perumka bertransformasi lagi menjadi PT Kereta Api (Persero).
Selanjutnya, tahun 2011 hingga sekarang, nama perusahaan PT Kereta Api (Persero) berubah menjadi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dengan pelayananan yang terus membaik.
Baca juga: Kompas.com Raih Penghargaan dari PT KAI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.