KOMPAS.com - Banyak hal yang membuat seseorang terjebak dengan gaya hidup merokok.
Berhenti merokok juga bukanlah hal yang mudah. Apalagi, banyak mitos-mitos keliru seputar rokok yang justru membuat kita semakin susah untuk terlepas dari gaya hidup mematikan ini.
Agar kita tidak salah memahami, berikut tujuh mitos keliru seputar rokok:
1. Tidak masalah merokok asal rajin olahraga dan makan sehat
Banyak perokok berpikir kebiasaan sehat seperti mengonsumsi nutrisi yang baik dan rajin berolahraga, bisa mengimbangi dan menjaga kesehatan meski mereka merokok.
Hasil penelitian menunjukkan mengonsumsi nutrisi sehat serta berolahraga secara teratur tidak mengurangi risiko kesehatan yang diakibatkan merokok.
Ilmuwan penasihat senior di kantor Center of Diseases Control (CDC) Bidang Smoking and Helath, Ann M. Malarcher mengatakan rokok mempengaruhi setiap sistem organ dalam tubuh. Tidak realistis apabila ada yang menganggap bahwa gaya hidup sehat bisa mencegah efek buruk rokok.
Michael C. Fiore, MD, Professor obat dan direktur Center for Tobacco Research and Intervention di University of Wisconsin, Madison, menambahkan efek samping mematikan dari tembakau tidak bisa hilang meski kita rutin mengonsumsi vitamin.
2. Rokok “mild” risikonya lebih kecil
Apapun jenisnya, merokok tetap saja berbahaya karena kandungan di dalamnya memang berefek negatif pada kesehatan kita.
“Ada banyak orang yang meninggal karena kanker paru-paru, stroke, serangan jantung, dan emfisema setiap hari, dan banyak di antara mereka adalah perokok rokok mild,” kata Fiore lagi.
Menurutnya, rokok alami atau organik sama saja dan tidak lebih aman dibandingkan rokok biasa.
Baca juga: Kenali 5 Cara Jitu Atasi Kecanduan Nikotin di Rokok dan Vape
3. Rokok elektrik bisa membantu berhenti merokok
Banyak orang mencoba berhenti merokok lewat penggunaan rokok elektrik atau yang sering dikenal dengan sebutan vape.
Padahal, rokok tembakau dan vape sama-sama mengandung nikotin yang membuat keanduan.